Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Lampu Sejumlah Kawasan di Jakarta Dipadamkan Sabtu Malam | Runtuhnya Kejayaan Pusat Belanja di Jakarta

Kompas.com - 24/09/2023, 06:00 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang pemadaman lampu di gedung pemerintahan, simbol Ibu Kota, hingga jalan protokol, Sabtu (23/9/2023) malam, banyak dibaca kemarin.

Semakin sepinya sebuah pusat belanja, mal, atau pusat perbelanjaan yang menjadi salah satu daya tarik Ibu Kota Jakarta sejak lama juga banyak dibaca.

Baca juga: Kisah Prostitusi Gang Royal Bantu Rakyat Miskin, Mirip dengan Cerita di Era Ali Sadikin

Kejayaan tersebut ternyata tidaklah abadi. Sejak awal 2020, bisnis pusat perdagangan terbentur pandemi Covid-19. Berita situasi puluhan toko terpaksa tutup di sana juga terpopuler. Berikut paparannya:

1. Lampu di sejumlah kawasan di Jakarta dipadamkan

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan memadamkan penerangan gedung pemerintahan, simbol Ibu Kota, hingga jalan protokol, Sabtu (23/9/2023) malam.

Gerakan pemadaman ini dalam rangka memperingati Hari Ozon Sedunia yang sebelumnya jatuh pada tanggal 16 September 2023.

Dilansir dari akun instagram resmi Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta @dinaslhdki, ada beberapa kawasan di Jakarta yang akan dipadamkan lampunya. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Hari Ozon Sedunia, Pemadaman Lampu di Jakarta Juga untuk Mengedukasi Warga soal Emisi Karbon

2. Runtuhnya kejayaan pusat belanja di Jakarta

Shopping center, mal, atau pusat perbelanjaan menjadi salah satu daya tarik Ibu Kota Jakarta sejak lama.

Dalam beberapa dekade belakangan, beragam pusat perbelanjaan yang menawarkan kebutuhan premier hingga tersier berjamuran di Jakarta.

Beberapa di antaranya tumbuh menjadi raksasa di bidangnya, seperti Pasar Tanah Abang sebagai pusat tekstil terbesar se-Asia Tenggara dan Glodok City sebagai pusat perdagangan barang elektronik. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Blok G Tanah Abang Sepi, Pedagang Masih Ditagih Retribusi

3. Begini wajah Tanah Abang yang sepi pembeli

Sempat dikenal sebagai pusat perdagangan tekstil terbesar di Asia Tenggara, Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat kini sepi pembeli. Puluhan toko terpaksa tutup sejak pandemi Covid-19 melanda.

Situasi semakin diperparah dengan kehadiran pedagang online yang memonopoli bisnis dengan bantuan teknologi.

Saat Kompas.com menyambangi pusat grosir Tanah Abang bulan ini, suasana pasar di sejumlah titik tampak sepi. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Selain Tersaingi Live Shopping, Pedagang di Pasar Tanah Abang juga Tergerus Marketplace

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Bawaslu DKI Bakal Panggil Gibran Rakabuming Terkait Bagi-bagi Susu di CFD Jakarta

Bawaslu DKI Bakal Panggil Gibran Rakabuming Terkait Bagi-bagi Susu di CFD Jakarta

Megapolitan
'Walau Jakarta Bukan Ibu Kota Lagi, Bukan Berarti Warganya Enggak Boleh Memilih'

"Walau Jakarta Bukan Ibu Kota Lagi, Bukan Berarti Warganya Enggak Boleh Memilih"

Megapolitan
4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Polisi: Pelakunya Diduga Orangtuanya Sendiri

4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Polisi: Pelakunya Diduga Orangtuanya Sendiri

Megapolitan
Berencana Terapkan Sistem Satu Arah di Pamulang dan Pondok Aren, Dishub Tangsel Siapkan Jalur Alternatif

Berencana Terapkan Sistem Satu Arah di Pamulang dan Pondok Aren, Dishub Tangsel Siapkan Jalur Alternatif

Megapolitan
Ketua RW di Pondok Pinang Takut Kebanjiran Usai Saluran Air Jalan RA Kartini Diperbaiki

Ketua RW di Pondok Pinang Takut Kebanjiran Usai Saluran Air Jalan RA Kartini Diperbaiki

Megapolitan
Perampokan Minimarket di Bekasi, Warga: Polisi Jarang Patroli

Perampokan Minimarket di Bekasi, Warga: Polisi Jarang Patroli

Megapolitan
Pengamen di Cakung Pukul Pemuda Disabilitas karena Kesal Tak Diberi Uang

Pengamen di Cakung Pukul Pemuda Disabilitas karena Kesal Tak Diberi Uang

Megapolitan
Pengamat: Mestinya Oknum yang Disebut Aiman Diperiksa atau Melapor

Pengamat: Mestinya Oknum yang Disebut Aiman Diperiksa atau Melapor

Megapolitan
Minimarket di Bekasi Dirampok Komplotan Bersenjata, Warga Takut Jadi Korban

Minimarket di Bekasi Dirampok Komplotan Bersenjata, Warga Takut Jadi Korban

Megapolitan
Tekan Kemacetan di Pamulang dan Pondok Aren, Dishub Tangsel Bakal Terapkan Sistem Satu Arah

Tekan Kemacetan di Pamulang dan Pondok Aren, Dishub Tangsel Bakal Terapkan Sistem Satu Arah

Megapolitan
RSJ Dr Soeharto Heerdjan Tidak Siapkan Pelayanan Khusus bagi Pasien 'Caleg Gagal'

RSJ Dr Soeharto Heerdjan Tidak Siapkan Pelayanan Khusus bagi Pasien "Caleg Gagal"

Megapolitan
Warga: Dari Zaman Gubernur DKI Jokowi, Baru Sekarang Saluran Air di Jalan RA Kartini Diperbaiki

Warga: Dari Zaman Gubernur DKI Jokowi, Baru Sekarang Saluran Air di Jalan RA Kartini Diperbaiki

Megapolitan
Soal Wacana Gubernur Jakarta Akan Ditunjuk Presiden, F-PKS: Seperti Kembali ke Orba

Soal Wacana Gubernur Jakarta Akan Ditunjuk Presiden, F-PKS: Seperti Kembali ke Orba

Megapolitan
Fraksi PDI-P DKI Sebut Biaya Pilkada Jangan Jadi Alasan Atur Penunjukan Langsung Gubernur Jakarta

Fraksi PDI-P DKI Sebut Biaya Pilkada Jangan Jadi Alasan Atur Penunjukan Langsung Gubernur Jakarta

Megapolitan
Sebut Aiman Pantas Protes atas Laporannya, Pengamat: Ini Pasal Karet

Sebut Aiman Pantas Protes atas Laporannya, Pengamat: Ini Pasal Karet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com