Teras rumah di sebelah kanan rumah Supandi juga penuh puing. Kerusakan juga terjadi pada pagar balkon lantai dua yang bengkok ke dalam.
Supandi berujar, motornya yang kini rusak itu merupakan satu-satunya kendaraan milik dia.
"Motor itu kendaraan satu-satunya bagi saya dan keluarga untuk aktivitas sehari-hari," ujar dia.
Adapun pijakan kaki pengendara dan jok bagian depan motor matiknya itu tertimpa besi dan pohon.
Akibatnya, bagian depan rangka motor sedikit bengkok. Jok motornya pun rusak sampai bagian belakang terangkat.
"Motor saya dipakai sama seluruh anggota keluarga. Saya juga berprofesi sebagai sekuriti di Jakarta Pusat, jaga malam. Mungkin ke depannya naik kereta dulu," tutur Supandi.
Baca juga: Warga Duren Sawit Dengar Suara Gemuruh Sebelum Tembok Gedung Timpa Rumahnya
Karena motornya tak bisa digunakan, Supandi pun kebingungan bagaimana cara istri dan anak-anaknya bepergian selama beberapa waktu ke depan.
Motor milik kakak dan anggota keluarga lainnya pun tidak bisa dipinjam. Sebab, mereka juga menjadi korban tembok roboh.
Supandi mengungkapkan, orang-orang yang rumah dan motornya tertimpa tembok telah bertemu dengan pemilik bangunan tua yang sedang dihancurkan itu.
Dalam pertemuan itu, pemilik bangunan menyatakan akan mengganti rugi kerusakan rumah dan motor.
"Harapannya berupa ganti rugi. Tadi yang punya bilang mau bertanggung jawab, semoga saja," tutur Supandi.
Terkait kerugian yang dialami warga terdampak, ia tidak bisa memprediksi nominal pastinya.
Baca juga: Tembok Gedung yang Sedang Dihancurkan Timpa Permukiman Warga di Duren Sawit
Yang jelas, kata Supandi, kisaran kerugiannya bisa mencapai ratusan juta rupiah jika menilik tingkat kerusakan tiga rumah dan empat motor yang terdampak.
Belum lagi, harga material bangunan rumah yang warga gunakan beberapa tahun lalu sudah pasti meningkat pada 2023.
"Kerugian enggak bisa diperkirakan pastinya berapa buat empat motor dan tiga rumah yang ketiban tembok roboh. Kalau motor, kami inginnya apa yang perlu diganti atau diperbaiki menurut diler ya dilakukan," jelas Supandi.