JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara Hotman Paris Hutapea mengatakan, tiga oknum TNI berinisial Praka HS, Praka J, dan Praka RM sudah merencanakan pembunuhan terhadap warga Aceh bernama Imam Masykur.
Hal itu ia lihat saat mengikuti proses rekonstruksi pembunuhan Imam Masykur. Diketahui, Hotman merupakan kuasa hukum dari keluarga korban.
"Tadi sudah ikuti jalannya rekonstruksi dan para tersangka tidak membantah perbuatan mereka. Termasuk urutan kejadian. Dan kelihatan jelas bahwa memang ada perencanaan yang mengakibatkan matinya almarhum, itu terbukti dari pengakuan para pelaku," kata Hotman di Mapomdam Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (26/9/2023).
Baca juga: TNI Pastikan Tiga Oknum Pembunuh Imam Masykur Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana
Salah satu adegan rekonstruksi itu memperlihatkan ketiga oknum TNI itu sempat memeras ibu Imam Masykur, Fauziah (47), untuk menyiapkan uang Rp 50 Juta.
Jika tidak disiapkan, mereka mengancam akan membunuh Imam Masykur.
"(Para oknum TNI) beberapa kali menelpon ibu dari korban dan juga adik almarhum untuk menyiapkan uang Rp 50 juta. Kalau tidak disiapkan, maka akan dihabisi nyawanya dan akan dibuang," tambah dia.
Dalam rekonstruksi itu, Fauziah sempat akan mencari uang yang diminta tiga oknum TNI tersebut.
Karena keterbatasan biaya, akhirnya negosiasi saat itu menemui jalan buntu.
"Akhirnya kemudian menemui jalan buntu karena ibu almarhum di suatu desa tidak mungkin dapat uang Rp 50 juta dalam waktu sangat singkat," papar dia.
Baca juga: Pekan ini, TNI Limpahkan Berkas Kasus Pembunuhan Imam Masykur ke Oditur Militer
Dalam rekonstruksi, kata Hotman, terdapat satu orang lagi yang berada di mobil yang sama dengan Imam.
Namun, ia tak menjelaskan siapa korban yang bersama dengan Imam.
Menurut dia, korban itu dilepas oleh tiga oknum TNI itu di kawasan Cikeas dan selamat.
"Ada dua dari rekonstruksi korban yakni korban satu dan korban dua. korban satu meninggal (Imam), dan korban dua pelaku sudah panik akhirnya digebukin dan dilepas," ungkap dia.
"Tinggal korban satu yang sudah dalam keadaan tangan dingin dan tak bernyawa akhirnya dibuang di daerah Jatiluhur," tambah dia.
Baca juga: Terungkap dalam Rekonstruksi, Imam Masykur Meninggal di Tol Cimanggis
Menurut Hotman, para pelaku membuang semua barang bukti, yakni ponsel dan sarung tangan yang dipakai saat menculik.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.