Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ular Sanca Berkembang Biak di Jakarta, Tempat Lembab dan Gelap jadi Favoritnya

Kompas.com - 01/10/2023, 11:18 WIB
Nabilla Ramadhian,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah rumah di RT 012/RW 12 Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, berubah menjadi sarang ular sanca kembang setelah kosong selama sekitar 15 tahun.

Rumah itu berlokasi di sebuah gang kecil di tengah-tengah permukiman padat penduduk.

Ahli herpetologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Amir Hamidy tidak menampik, masyarakat awam mungkin mengira ular tidak akan bisa masuk ke dalam kawasan padat penduduk. 

Baca juga: Ular Pelangi yang Eksotis dan Jinak, Cocok Dipelihara Pencinta Reptil

Sebab, tidak ada kebun, rawa, atau hutan di sekitarnya. Akan tetapi, ia mengingatkan bahwa permukiman di perkotaan masih memiliki saluran air.

"Saluran air itu lembab dan ada lorongnya. Itu (area lembab dan gelap) adalah habitat ular," ujar dia kepada Kompas.com, Jumat (29/9/2023).

Sanca kembang termasuk jenis ular dengan daya adaptasi yang tinggi. Inilah mengapa habitatnya sangat luas.

Ular ini bisa dengan mudah ditemukan di mana saja, mulai dari hutan belantara yang belum terjamah, lahan kelapa sawit, hingga perkotaan seperti DKI Jakarta.

Menurut dia, selama ada saluran air, wajar saja ular sanca kembang bisa memasuki kawasan padat penduduk.

Baca juga: Tanaman yang Dapat Mengusir Ular dari Halaman Rumah

 

Tak takut manusia

Sebagian masyarakat mungkin mengira, ular takut dengan manusia.

Amir melanjutkan, wajar saja mereka mengira ular tidak akan memasuki kawasan padat penduduk.

Namun, menilik daya adaptasinya, banyaknya manusia pada suatu wilayah tidak memengaruhi kehidupan ular sanca kembang.

"Kalau dari daya adaptasinya, walau banyak manusia, (ular) tidak menampakkan diri di tengah-tengah halaman yang terekspos," jelas Amir.

"Saluran-saluran itu memang jalur-jalur mereka bepergian. Sepadat apa pun (permukiman), saluran tetap ada. Orang juga enggak ada di dalam saluran air," imbuh dia.  

Baca juga: Perkara Ancaman Ular dari Rumah Terbengkalai Matraman yang Tak Kunjung Usai

Rumah kosong di RT 012/RW 12 Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, yang menjadi sarang ular, Jumat (8/9/2023).kompas.com / Nabilla Ramadhian Rumah kosong di RT 012/RW 12 Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, yang menjadi sarang ular, Jumat (8/9/2023).

Terkait kehadiran belasan ular sanca kembang di rumah terbengkalai Matramam, mereka tetap bertahan di dalam rumah meski di sekelilingnya ramai manusia.

Sebab, rumah dua lantai yang sebagian bangunannya sudah hancur itu menawarkan lingkungan hidup yang tepat bagi ular, yakni gelap dan lembab.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Megapolitan
Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Megapolitan
Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan 'Study Tour' Harus Dihapus

Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan "Study Tour" Harus Dihapus

Megapolitan
FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

Megapolitan
Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Megapolitan
Tabrak Separator 'Busway' di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Tabrak Separator "Busway" di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Megapolitan
Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Megapolitan
Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Megapolitan
Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com