Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Mobil Setuju Penerapan Parkir Bertarif Disinsentif

Kompas.com - 01/10/2023, 20:33 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Diana (24), seorang pengendara mobil yang ditemui Kompas.com di kawasan Pasar Santa, Jakarta Selatan pada Minggu (1/10/2023), mengaku tak keberatan dengan penerapan tarif parkir disinsentif.

"Sebenarnya sih setuju saja untuk yang belum lolos uji emisi dikenakan Rp 7.500 per jam nya ya, karena biar fair saja," kata wanita asal Kelapa Gading itu di lokasi.

Menurut Diana, dengan diterapkannya tarif parkir tertinggi untuk kendaraan yang belum dan tidak lolos uji emisi itu, mau tidak mau membuat pemilik kendaraan beralih menggunakan transportasi umum.

Baca juga: Pasar Santa Belum Kenakan Tarif Parkir Disinsentif

"(Mobil saya) belum uji emisi, tapi memang akan diuji emisi pastinya. Cuma belum ketemu waktu yang pas saja. Bisa jadi (tarif) ini efektif karena memang didorong untuk orang-orang kita mau enggak mau biar pakai transportasi umum dibanding kendaraan pribadi," lanjut perempuan yang bekerja di bidang logistik itu.

Kendati begitu, Diana mengaku belum mendapat informasi soal pemberlakuan tarif disinsentif ini di Pasar Santa. Sehingga, ia kurang paham terkait teknis penerapannya.

"Aku juga belum dapat informasi soal tarif disinsentif itu di sini (Pasar Santa). Jadi kurang tahu sebenarnya gimananya," tutur dia.

Baca juga: Masuk Daftar Tempat Parkir Bertarif Disinsentif, Pasar Santa Masih Berlakukan Harga Normal

Selain Diana, pemilik mobil lain bernama Karen (26) juga mengatakan hal serupa. Meski mobilnya sudah berusia hampir dua tahun dan belum ikut uji emisi, Karen tak keberatan dengan penerapan tarif disinsentif ini.

"Ya enggak apa sebenarnya (tarif disinsentif). Oh, belum sempat (ikut uji emisi)," kata Karen di lokasi serupa.

Ia menilai, dengan pemberlakuan tarif disinsentif bagi kendaraan yang belum dan tidak lolos uji emisi ini, bisa membuat pemilik lebih sadar dengan perawatan kendaraannya.

"Mungkin yang punya mobil bisa jadi lebih telaten lagi ya untuk servis mobilnya, sama merhatiin kondisi mobilnya sih, yakali tiap parkir nanti bayar mahal terus haha," celetuk perempuan asal Kebayoran Baru itu.

Baca juga: Mulai 1 Oktober, Pemprov DKI Tambah 24 Tempat Parkir Tarif Disinsentif

Sebagai informasi, berikut adalah daftar 24 lokasi parkir di bawah pengelolaan Pasar Jaya yang disebut akan menerapkan tarif disinsentif per 1 Oktober 2023:

1. Pasar Glodok
2. Pasar Ciracas
3. Pasar Cibubur
4. Pasar Burung/Pramuka
5. Pasar Perumnas Klender
6. Pasar Baru

7. Pasar Johar Baru
8. UPB Tanah Abang Blok B
9. Pasar Tebet Barat
10. Pasar Pondok Labu
11. Pasar Senen Blok III
12. Pasar Sunter Podomoro

13. Pasar Tomang Barat
14. Pasar Grogol
15. Pasar Cengkareng
16. UPB Jatinegara
17. Pasar Kramat Jati
18. Pasar Rawabening

19. Pasar Enjo
20. Pasar Asem Reges
21. Pasar Santa
22. Pasar Ciplak
23. Pasar Klender SS
24. Pasar Pondok Bambu

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Baru 3 Hari Keluar Penjara, Alung Bunuh Pacarnya | Pembunuh Imam Masykur Menolak Dihukum Mati

[POPULER JABODETABEK] Baru 3 Hari Keluar Penjara, Alung Bunuh Pacarnya | Pembunuh Imam Masykur Menolak Dihukum Mati

Megapolitan
15 Tempat Wisata di Puncak untuk Libur Natal dan Tahun Baru

15 Tempat Wisata di Puncak untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Megapolitan
Heru Budi Ajak Masyarakat untuk Cegah Banjir Bersama-sama

Heru Budi Ajak Masyarakat untuk Cegah Banjir Bersama-sama

Megapolitan
Hadapi Musim Hujan, Heru Budi Periksa Kesiapan Rumah Pompa Waduk Pluit

Hadapi Musim Hujan, Heru Budi Periksa Kesiapan Rumah Pompa Waduk Pluit

Megapolitan
Kuasa Hukum Aiman Mengaku Tak Diberitahu Polisi soal Perubahan Aturan Penyelidikan Peserta Pemilu

Kuasa Hukum Aiman Mengaku Tak Diberitahu Polisi soal Perubahan Aturan Penyelidikan Peserta Pemilu

Megapolitan
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Ciluar Bogor

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Ciluar Bogor

Megapolitan
Aiman Berharap Tak Dapat Ancaman Usai Diperiksa soal Kasus Oknum Polisi Tak Netral

Aiman Berharap Tak Dapat Ancaman Usai Diperiksa soal Kasus Oknum Polisi Tak Netral

Megapolitan
Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto Meninggal Dunia

Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto Meninggal Dunia

Megapolitan
Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Megapolitan
Polisi Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Pentas Teater Butet Kartaredjasa

Polisi Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Pentas Teater Butet Kartaredjasa

Megapolitan
Usai Bakar Istrinya Hidup-hidup, Jali Langsung Berdagang

Usai Bakar Istrinya Hidup-hidup, Jali Langsung Berdagang

Megapolitan
Diperiksa 5,5 Jam, Aiman Dicecar 60 Pertanyaan soal Pernyataan Oknum Polri Tak Netral di Pemilu 2024

Diperiksa 5,5 Jam, Aiman Dicecar 60 Pertanyaan soal Pernyataan Oknum Polri Tak Netral di Pemilu 2024

Megapolitan
Antisipasi Banjir, Dinas Bina Marga DKI Sebar Petugas untuk Bersihkan Tali Air yang Tersumbat

Antisipasi Banjir, Dinas Bina Marga DKI Sebar Petugas untuk Bersihkan Tali Air yang Tersumbat

Megapolitan
Kronologi Pembunuhan Wanita di Bogor oleh Pacarnya Sendiri

Kronologi Pembunuhan Wanita di Bogor oleh Pacarnya Sendiri

Megapolitan
BPBD dan KPU DKI Bahas Strategi Penanganan 2.841 TPS Rawan Banjir

BPBD dan KPU DKI Bahas Strategi Penanganan 2.841 TPS Rawan Banjir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com