Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Rawan Jadi Korban Pelecehan, Komnas PA: Orangtua Harus Bangun Komunikasi dengan Anak

Kompas.com - 02/10/2023, 16:09 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) meminta orangtua di seluruh Indonesia agar membangun komunikasi yang baik dengan anak-anaknya.

Komunikasi yang baik di antara keduanya dinilai mampu mencegah anak-anak menjadi korban kekerasan seksual.

"Komunikasi yang baik antara orangtua dan anak harus dibangun. Anak-anak yang terbuka dengan orangtuanya akan lebih ekspresif, sehingga ketika mendapat perlakuan yang mengarah ke pelecehan, (anak) dapat bereaksi," ujar Pejabat Sementara (Pjs) Komnas PA Lia Latifah saat dihubungi, Minggu (1/10/2023) malam.

Dengan komunikasi yang baik, lanjut Lia, orangtua dapat mengajarkan pendidikan seksual sedini mungkin.

Baca juga: Korban Pelecehan Lansia di Depok Bertambah, Kini Ada 15 Bocah

Edukasi yang diberikan pun bisa dimulai dari hal-hal yang ringan. Misalnya, bagian tubuh mana saja yang boleh disentuh atau bersentuhan dengan orang lain.

Kemudian, anak diajarkan harus berani buka suara atau berteriak saat orang asing melanggar batasan-batasan saat menyentuh bagian tubuh.

"Mereka (orangtua) harus sampaikan kepada anak-anaknya, ketika ada orang yang kamu kenal atau pun tidak kenal dan sudah berani menyentuh tubuh kamu, bagian-bagian yang tidak boleh disentuh, kamu harus teriak. Kalau kamu ga bisa teriak, kamu harus lari," ungkap Lia.

"Nah, komunikasi-komunikasi seperti itu yang harus dibangun kepada anak-anak, sehingga anak-anak tidak mudah menjadi korban kekerasan seksual," sambung dia.

Baca juga: Bocah Perempuan di Kembangan Diduga Dilecehkan Tukang Tahu Bulat

Selain menjalin komunikasi yang baik, Lia menyebut orangtua harus bisa menjadi pendengar yang baik.

Orangtua harus berlaku adil dan bisa membayangkan situasi yang tengah diceritakan sang anak.

"Para orangtua tidak boleh asal menuduh kalau anaknya pulang sambil menangis. Jangan bilang dia cengeng atau memberikan respons yang kurang baik. Bisa jadi anak baru saja menjadi korban pelecehan," tutur Lia.

"Kadang-kadang kan ada orangtua yang responsnya tuh macam-macam. Ada yang bilang anaknya cengeng, ada yang nyebut anaknya sendiri tukang ngadu. Nah ini yang disebut ketidakpekaan orangtua saat anaknya menjadi korban pelecehan, ini seharusnya menjadi pembelajaran bagi para orangtua," lanjut dia.

Baca juga: Saat Lansia di Depok Remas Alat Kelamin Belasan Bocah, Dalih Bercanda dan Satu Korban Meninggal

Karena itu, Lia sekali lagi meminta kepada para orangtua supaya membangun komunikasi yang baik dengan anak-anaknya.

Jangan sampai ada pola pengasuhan yang salah dan berujung petaka pada anak-anak.

"Komunikasi-komunikasi yang baik harus dibangun Tapi karena ada pola pengasuhan yang keras, yang galak, jadi beberapa kami temukan korban-korban ini latar belakang orangtunya seperti itu. Langsung menuduh yang tidak-tidak saat anaknya menjadi korban pelecehan," imbuh dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Sebelum Ditinggalkan di Ruko, Alung Sempat Bawa Jasad Pacarnya Menuju Rumah Orangtua Korban

Sebelum Ditinggalkan di Ruko, Alung Sempat Bawa Jasad Pacarnya Menuju Rumah Orangtua Korban

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Baru 3 Hari Keluar Penjara, Alung Bunuh Pacarnya | Pembunuh Imam Masykur Menolak Dihukum Mati

[POPULER JABODETABEK] Baru 3 Hari Keluar Penjara, Alung Bunuh Pacarnya | Pembunuh Imam Masykur Menolak Dihukum Mati

Megapolitan
15 Tempat Wisata di Puncak untuk Libur Natal dan Tahun Baru

15 Tempat Wisata di Puncak untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Megapolitan
Heru Budi Ajak Masyarakat untuk Cegah Banjir Bersama-sama

Heru Budi Ajak Masyarakat untuk Cegah Banjir Bersama-sama

Megapolitan
Hadapi Musim Hujan, Heru Budi Periksa Kesiapan Rumah Pompa Waduk Pluit

Hadapi Musim Hujan, Heru Budi Periksa Kesiapan Rumah Pompa Waduk Pluit

Megapolitan
Kuasa Hukum Aiman Mengaku Tak Diberitahu Polisi soal Perubahan Aturan Penyelidikan Peserta Pemilu

Kuasa Hukum Aiman Mengaku Tak Diberitahu Polisi soal Perubahan Aturan Penyelidikan Peserta Pemilu

Megapolitan
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Ciluar Bogor

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Ciluar Bogor

Megapolitan
Aiman Berharap Tak Dapat Ancaman Usai Diperiksa soal Kasus Oknum Polisi Tak Netral

Aiman Berharap Tak Dapat Ancaman Usai Diperiksa soal Kasus Oknum Polisi Tak Netral

Megapolitan
Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto Meninggal Dunia

Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto Meninggal Dunia

Megapolitan
Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Megapolitan
Polisi Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Pentas Teater Butet Kartaredjasa

Polisi Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Pentas Teater Butet Kartaredjasa

Megapolitan
Usai Bakar Istrinya Hidup-hidup, Jali Langsung Berdagang

Usai Bakar Istrinya Hidup-hidup, Jali Langsung Berdagang

Megapolitan
Diperiksa 5,5 Jam, Aiman Dicecar 60 Pertanyaan soal Pernyataan Oknum Polri Tak Netral di Pemilu 2024

Diperiksa 5,5 Jam, Aiman Dicecar 60 Pertanyaan soal Pernyataan Oknum Polri Tak Netral di Pemilu 2024

Megapolitan
Antisipasi Banjir, Dinas Bina Marga DKI Sebar Petugas untuk Bersihkan Tali Air yang Tersumbat

Antisipasi Banjir, Dinas Bina Marga DKI Sebar Petugas untuk Bersihkan Tali Air yang Tersumbat

Megapolitan
Kronologi Pembunuhan Wanita di Bogor oleh Pacarnya Sendiri

Kronologi Pembunuhan Wanita di Bogor oleh Pacarnya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com