Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Berduka, Keluarga Siswi SD yang Lompat dari Lantai 4 Sekolah Belum Bersedia Diperiksa Polisi

Kompas.com - 02/10/2023, 16:16 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga R (13), siswi SDN 06 Petukangan Utara yang lompat dari gedung lantai 4 disebut belum bersedia dimintai keterangan karena masih berduka.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro menyebut pihak keluarga baru bersedia ditemui aparat kepolisian setelah satu pekan kematian R.

"Mereka baru bersedia ditemui setelah 7 hari kematian anaknya," ujar dia saat dikonfirmasi, Selasa (2/10/2023).

Oleh karena itu, Bintoro mengungkapkan pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut soal kasus ini.

Baca juga: Anak-anak Rawan Jadi Korban Pelecehan, Komnas PA: Orangtua Harus Bangun Komunikasi dengan Anak

Sebab, ia ingin meminta keterangan dari pihak keluarga R lebih dulu sebelum berbicara lebih jauh di hadapan media.

"Kami masih menunggu keterangan dari pihak keluarga. Nanti kalau seluruh pihak sudah memberikan keterangan, akan kami sampaikan hingga terang-benderang kepada media," imbuh dia.

Sebagai informasi, R melompat dari lantai 4 saat mengenyam pendidikan di SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (26/9/2023) sekitar pukul 08.00 WIB.

Paman korban, Jafar Mursahid menyebut ada dugaan aksi perundungan yang dilakukan teman R sebelum sebelum korban ditemukan tergeletak di lapangan sekolah.

"Informasi yang saya dapat, katanya dia di-bully di sekolahan sama beberapa temannya," kata dia kepada wartawan di rumah duka, Selasa.

Baca juga: Bocah Dianiaya Teman di Rental PS, Ibu Korban Tahu dari Status WhatsApp

Walau demikian, Jafar belum bisa menceritakan lebih dalam soal aksi perundungan yang diduga diterima korban.

Namun, berdasarkan informasi yang ia dapat, siswi kelas 6 itu berusaha mempertahankan harga dirinya.

"Dia memang orangnya sangat menghargai privasi atau harga diri. Jadi kalau dipegang-pegang badannya, dia marah," ungkap Jafar.

"Setelah itu, dia dinasehati gurunya. Lalu dia masuk ke kamar mandi dan tiba-tiba jejeritan saat keluar," lanjut dia.

Dalam periode itu, korban kemudian mengambil bangku untuk melompat dari lantai 4.

"Ada temannya yang sudah mencegah, tapi bangku itu diambil lagi dan ditaruh di pinggir tembok. Dia naik lalu lompat," imbuh Jafar.

Baca juga: Warga Warakas Ramai-ramai Tertipu Pasutri, Uang Jutaan Rupiah dan Motor Dibawa Kabur Pelaku

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

15 Tempat Wisata di Puncak untuk Libur Natal dan Tahun Baru

15 Tempat Wisata di Puncak untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Megapolitan
Heru Budi Ajak Masyarakat untuk Cegah Banjir Bersama-sama

Heru Budi Ajak Masyarakat untuk Cegah Banjir Bersama-sama

Megapolitan
Hadapi Musim Hujan, Heru Budi Periksa Kesiapan Rumah Pompa Waduk Pluit

Hadapi Musim Hujan, Heru Budi Periksa Kesiapan Rumah Pompa Waduk Pluit

Megapolitan
Kuasa Hukum Aiman Mengaku Tak Diberitahu Polisi soal Perubahan Aturan Penyelidikan Peserta Pemilu

Kuasa Hukum Aiman Mengaku Tak Diberitahu Polisi soal Perubahan Aturan Penyelidikan Peserta Pemilu

Megapolitan
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Ciluar Bogor

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Ciluar Bogor

Megapolitan
Aiman Berharap Tak Dapat Ancaman Usai Diperiksa soal Kasus Oknum Polisi Tak Netral

Aiman Berharap Tak Dapat Ancaman Usai Diperiksa soal Kasus Oknum Polisi Tak Netral

Megapolitan
Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto Meninggal Dunia

Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto Meninggal Dunia

Megapolitan
Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Megapolitan
Polisi Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Pentas Teater Butet Kartaredjasa

Polisi Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Pentas Teater Butet Kartaredjasa

Megapolitan
Usai Bakar Istrinya Hidup-hidup, Jali Langsung Berdagang

Usai Bakar Istrinya Hidup-hidup, Jali Langsung Berdagang

Megapolitan
Diperiksa 5,5 Jam, Aiman Dicecar 60 Pertanyaan soal Pernyataan Oknum Polri Tak Netral di Pemilu 2024

Diperiksa 5,5 Jam, Aiman Dicecar 60 Pertanyaan soal Pernyataan Oknum Polri Tak Netral di Pemilu 2024

Megapolitan
Antisipasi Banjir, Dinas Bina Marga DKI Sebar Petugas untuk Bersihkan Tali Air yang Tersumbat

Antisipasi Banjir, Dinas Bina Marga DKI Sebar Petugas untuk Bersihkan Tali Air yang Tersumbat

Megapolitan
Kronologi Pembunuhan Wanita di Bogor oleh Pacarnya Sendiri

Kronologi Pembunuhan Wanita di Bogor oleh Pacarnya Sendiri

Megapolitan
BPBD dan KPU DKI Bahas Strategi Penanganan 2.841 TPS Rawan Banjir

BPBD dan KPU DKI Bahas Strategi Penanganan 2.841 TPS Rawan Banjir

Megapolitan
Usai Bunuh Pacarnya di Bogor, Alung Ternyata Dibantu Temannya Saat 'Buang' Jasad Korban ke Ruko Kosong

Usai Bunuh Pacarnya di Bogor, Alung Ternyata Dibantu Temannya Saat "Buang" Jasad Korban ke Ruko Kosong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com