Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babak Baru Anak Meninggal Usai Operasi Amandel, Dugaan Malapraktik RS Diusut Dinkes Bekasi dan Polisi

Kompas.com - 06/10/2023, 08:13 WIB
Firda Janati,
Nursita Sari

Tim Redaksi

"Semua (dipanggil), baik itu direktur, baik itu dokter DPJP-nya, baik itu dokter terkait (yang tangani Alvaro) empat atau lima, saya lupa, sama direksi dan wadirnya," kata Tanti.

Koordinasi dengan Kemenkes

Meski telah memeriksa dokter dan direksi RS, Tanti belum bisa menyampaikan apakah ada tindakan malapraktik dalam operasi amandel Alvaro.

"Itu bukan kewenangan dan kapasitas daripada Dinkes. Kalau untuk masalah penilaian ini kan masih berjalan, sehingga kami belum bisa menyampaikan dahulu," tutur dia.

Baca juga: Dinkes Bekasi Bina dan Awasi RS Kartika Husada Buntut Anak Meninggal Usai Operasi Amandel

Saat ini, kasus dugaan malapraktik masih didalami bersama pihak terkait, termasuk Kementerian Kesehatan.

"Kami koordinasi (dengan Kemenkes), harus secepat mungkin, apakah mungkin kami akan by phone dulu atau ke sana (Kantor Kemenkes), secepat mungkin," imbuh Tanti.

Bentuk tim khusus

Dinkes Kota Bekasi juga berencana membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas kasus itu.

Pembentukan tim itu sesuai tugas dan fungsi Dinas Kesehatan sebagaimana ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2021 tentang Klasifikasi Rumah Sakit, Kewajiban Rumah Sakit, Akreditasi Rumah Sakit, Pembinaan dan Pengawasan Rumah Sakit, dan Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif.

"Dalam aturan yang baru kan ada ketentuan-ketentuan yang harus diakomodasi. Jadi, harus dikonsultasikan dahulu kepada Kementerian Kesehatan," papar Tanti.

Baca juga: Polisi Libatkan Lembaga Kedokteran dalam Penyelidikan Kasus Anak Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel di Bekasi

Tanti mengatakan, pihaknya telah membuat draf tugas bagi tim khusus yang akan diterjunkan untuk mengusut kasus tersebut.

Akan tetapi, lanjut Tanti, ia perlu berembuk dengan Kemenkes terlebih dahulu mengenai tugas tim khusus tersebut.

"Sudah kami buat, tapi harus kami konsultasikan dahulu ke Kementerian Kesehatan terkait dengan tim tersebut yang akan melaksanakan tugas," jelas dia.

Diusut polisi

Selain Dinkes Kota Bekasi, polisi juga mengusut dugaan malapraktik ini setelah menerima laporan dari keluarga Alvaro.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan, polisi akan memanggil pihak RS setelah mengundang saksi atau pelapor.

Baca juga: Permintaan Maaf RS Kartika Husada Setelah Bocah Meninggal Usai Operasi Amandel

Menurut Ade, ada delapan dokter dari RS Kartika Husada yang dilaporkan terkait kasus ini.

"(Pemanggilan terlapor) nanti akan menjadi agenda dari tahapan penyelidikan yang kami lakukan," ucap Ade Safri, Kamis (5/10/2023).

Untuk mengusut kasus ini, polisi juga akan melibatkan beberapa lembaga kedokteran dan Dinkes Kota Bekasi.

Pihak RS patuhi proses hukum

Sementara itu, manajemen RS Kartika Husada Jatiasih menegaskan tidak akan menghindar dari tuntutan dan laporan atas dugaan malapraktik terhadap Alvaro.

"Terkait hal tersebut (somasi dan laporan ke Polda Metro Jaya), kami tidak menghindar dan kami sebagai warga negara yang baik akan patuh proses hukum," ujar Direktur RS Kartika Husada Dian Indah saat jumpa pers, Selasa (3/10/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com