Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cinta Mega Gabung PAN buat "Nyaleg", Bukan untuk Pembuktian ke PDI-P

Kompas.com - 11/10/2023, 07:36 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Cinta Mega mengaku bergabung ke Partai Amanat Nasional (PAN) untuk menjadi calon anggota legislatif (caleg) DPRD DKI Jakarta, bukan sebagai ajang pembuktian ke PDI-P.

"Kenapa saya mau maju lagi bukan saya mau membuktikan sama PDI nih saya, oh no, tidak ke situ. Saya cuma mau maju lagi karena permintaan masih banyak dari warga," ujar Cinta Mega di Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/10/2023).

Meski maju dengan kendaraan politik yang berbeda, Cinta mengeklaim masih mendapatkan suara tertinggi dibanding caleg partai lain di dapil yang sama.

"Soal pengambilan suara di dapil gini, saya rajin turun ke warga dan saya juga lihat dari survei partai partai saya masih di atas," kata Cinta.

Baca juga: Nyaleg DPRD DKI dari PAN, Cinta Mega Klaim Masih Dapat Banyak Suara

Saat ini Cinta terdaftar sebagai Caleg DPRD DKI daerah pemilihan (dapil) 9 dengan nomor urut 2.

Dapil 9 berada di wilayah Jakarta Barat meliputi Kecamatan Tambora, Cengkareng, Kalideres,

Menurut Cinta, masyarakat di dapilnya tak melihat partai yang menjadi kendaraan politik untuk maju sebagai Caleg DPRD DKI

"Mereka tak peduli lihat kendaraannya (partai) apa, yang penting maju lagi, jadi tidak ada lihat khusus yang penting turun ke warga, kan belum kampanye belum kelihatan," ucap Cinta.

Cinta mengaku, memiliki pertimbangan sendiri mengapa memilih PAN untuk mendapatkan kursinya di DPRD DKI Jakarta.

Baca juga: Nyaleg Lewat PAN Usai Dipecat PDI-P, Cinta Mega: Saya Tidak Mau Terpuruk Terus

Namun demikian, ia tak menjelaskan secara terperinci alasan memilih PAN sebagai kendaraan politiknya pada Pileg 2024 mendatang.

"Bukan memilih karena bagaimana, tapi ya udah saya tidak mau terpuruk terus, tapi saya punya perhitungan sendiri kenapa milih PAN," ujar Cinta.

Untuk diketahui, Cinta sebelumnya kader PDI-P. Namun, ia diberhentikan sebagai kader PDI-P setelah terlibat kasus disiplin.

Dia kedapatan bermain gim saat paripurna tentang rancangan peraturan daerah (raperda) pertanggungjawaban pelaksanaan APBD DKI Jakarta tahun anggaran 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com