Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Toko Jims Honey Cakung Dibobol Maling: Kerugian Rp 80 Juta, Aksi Pelaku Tak Terekam CCTV

Kompas.com - 16/10/2023, 08:10 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Toko Jims Honey di Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, dibobol maling pada Jumat (13/10/2023) pagi.

Ita (37) selaku pemilik Jims Honey Cakung mengatakan, pembobolan toko tas yang berlangsung hanya satu jam itu menyebabkan dirinya merugi Rp 80 jutaan.

"Total yang diambil lebih kurang Rp 80 juta untuk sekitar lebih dari 100 barang display. Yang hilang juga sama uang tunai Rp 250.000," ungkap dia kepada Kompas.com, Minggu (15/10/2023).

Aksi pembobolan toko yang juga menjual berbagai aksesori ini diduga terjadi dalam kurun waktu kurang dari satu jam.

Ita mengungkapkan, dugaan itu merujuk pada keterangan sejumlah orang yang melintas di depan tokonya untuk shalat subuh saat kejadian.

Baca juga: Toko Jims Honey di Pulogebang Dibobol Maling, Kerugian Capai Rp 80 Juta

"Kan ada bapak-bapak pada lewat untuk salat subuh. Pas mereka lewat jam 04.00 WIB, pagar masih rapat. Tetapi, pas pulang sekitar jam 04.55 WIB, pagar dan rolling door sudah separuh terbuka," ujar Ita.

Apabila keterangan yang dihimpun Ita itu benar, maka pelaku diduga kuat melancarkan aksinya hanya di bawah satu jam saja.

Untuk diketahui, posisi toko Ita berada di pinggir jalan area khusus pertokoan. Di sana, ada empat ruko, termasuk bangunan miliknya.

Area itu diketahui berada di balik pagar besi yang dilengkapi gembok.

Sementara itu, toko Ita memiliki satu kunci biasa pada pintu kaca dan tiga gembok pada rolling door.

Baca juga: Sebelum Pembobolan Toko Jims Honey Cakung, Karyawan Didatangi Orang Mencurigakan

Ita sendiri baru mendapatkan kabar bahwa tokonya dibobol maling Jumat sekitar pukul 05.30 WIB.

"Saya baru dapat kabar jam 05.30 WIB. Jam segitu katanya sudah ada ramai-ramai, ngira ada yang nempatin (masuk ke toko Ita)," ungkap dia.

"Biasanya sudah ada tukang sayur jam segitu. Saya diceritain, jam segitu ada yang nanya itu ruko ada yang nempatin, dia bilang enggak ada. Baru saya dihubungi. Pembobolan enggak sampai satu jam itu," sambung Ita.

Hampir seluruh barang dicuri

Setibanya di lokasi pada pukul 06.00 WIB, Ita melihat bahwa kunci pada pintu kacanya sudah dijebol. Tepian pada bagian kunci tampak penyok ke dalam.

Sementara itu, dua dari tiga gembok pada rolling door sudah hilang.

"Gemboknya dibobol, katanya pakai gunting khusus. Cuma, ada satu gembok yang ketinggalan. Sama ada sisa gembok yang diputus," ujar Ita.

Menengok ke dalam, hampir seluruh barang dagangan berupa shoulder bag, handbag, ransel mini, dompet, card holder, lanyard, dan jam tangan, raib digondol maling.

Baca juga: Maling Bobol Toko Jims Honey di Pulogebang Cakung, Stok Barang di Lemari Juga Digasak

Bahkan, stok barang yang berada di dalam lemari penyimpanan pun tidak luput dari incaran pelaku pembobolan toko Ita.

Usai pembobolan, barang yang tersisa hanyalah satu jam tangan dalam posisi jatuh, beberapa dompet, dan tiga tas.

Selain itu, ada sebuah tas kain dari salah satu restoran cepat saji berisi sejumlah jam tangan yang total nilai jualnya mencapai Rp 3 jutaan.

Barang yang tak laku dibiarkan

Ita mengungkapkan, pelaku yang diduga berjumlah lebih dari satu orang itu tak mengambil beberapa barang. Antara lain produk dompet yang bukan best seller.

"Ada beberapa dompet dari dua jenis dompet yang memang bukan best seller. Kenapa enggak dibawa? Apakah enggak sempat? Atau memang enggak mau? Atau apa?" ujar Ita.

Dompet yang tidak dibawa pelaku adalah dompet bergambar beruang dan dompet dengan hiasan berwarna emas yang menonjol.

Baca juga: Pembobol Toko Jims Honey Diduga Tahu Merek, Dompet yang Tak Laku Ditinggalkan

Menurut Ita, hanya orang-orang familiar dengan merek itu yang mengetahui bahwa dua model dompet itu mulai ditinggalkan, sehingga kurang laku di pasaran.

"Feeling saya, dia tahu dua jenis itu kurang laku di pasaran Jims Honey. Makanya ditinggal," jelas Ita.

"Kalau dia pemain, dia tahu ada barang yang baru di-launching. Barang yang baru launching itu semuanya diangkut," ucap Ita.

Pelaku diduga lebih dari satu orang

Ita menduga, aksi pembobolan tokonya dilakukan oleh lebih dari satu orang.

"Enggak mungkin satu orang saja karena yang dibawa banyak," kata dia.

Total barang yang ada di toko Ita pada saat pembobolan terjadi mencapai lebih dari 100.

Baca juga: Pembobol Toko Jims Honey di Cakung Diduga Lebih dari Satu Orang

Menurut dia, tidak mungkin maling yang bergerak seorang diri bisa membobol lima gembok dan langsung mengambil seluruh barang hanya dalam waktu 55 menit.

Lebih lanjut, ada kemungkinan pelaku datang menggunakan mobil jenis pikap atau minibus.

"Saya bawa barang-barang sebanyak itu bisa beberapa kali bolak-balik. Ada kemungkinan pelaku entah pakai mobil bak atau pribadi (minibus) dan enggak mungkin satu orang. Pasti bawa karung juga," Ita berujar.

Tak terekam CCTV

Pembobolan berlangsung dengan lancar karena pelaku beraksi dengan bebas karena aksinya tidak terekam kamera CCTV. Sebab, pelaku mencabut kartu memori pada kamera CCTV itu.

"Kamera CCTV di toko ini pakai kartu memori, tapi kartunya diambil juga pas pencurian," tutur dia.

Kamera CCTV itu terletak tepat di belakang meja kasir dan berseberangan dengan pintu masuk.

Baca juga: Pembobolan Toko Jims Honey di Cakung Diduga Dilakukan di Bawah Satu Jam

Sekring listrik toko Ita berada di dinding dekat rolling door. Ketika pembobolan terjadi, sekring pun dimatikan oleh pelaku.

Ita mengatakan, kemungkinan besar pelaku pembobolan terekam kamera CCTV sebelum mematikan sekring. Akan tetapi, ia tidak bisa mengakses rekaman kamera CCTV lantaran kartu memorinya digasak.

"Dari ruko pegadaian di sebelah kanan ada kamera CCTV, tapi mengarahnya cuma ke halaman mereka saja," kata Ita.

"Bengkel seberang di serong kiri toko juga ada kamera CCTV. Mengarahnya ke sini, tapi cuma sampai separuh pintu pagar area empat ruko saja," sambung dia.

Namun, pihak Ita belum dapat meminta rekaman kamera CCTV dari bengkel itu karena pemilik tidak ada di lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com