Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontes Batu Akik yang Kembalikan Kejayaan Pasar Rawa Bening

Kompas.com - 16/10/2023, 11:04 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Rawa Bening di Jatinegara, Jakarta Timur masih berjaya di tengah lesunya aktivitas jual beli di pasar tradisional saat ini.

Kepala Pasar Rawa Bening, Subhan mengatakan, ada beberapa cara pihaknya menjaga dan mengembalikan jumlah pengunjung pasar.

Menurut Subhan, salah satu di antara usaha yang dilakukan yakni menggelar kontes batu akik berbagai jenis oleh komunitas dalam skala besar.

"Kita akan menggelar kontes batu akik. Kontes ini merupakan kontes ke tujuh selama kurang dari dua tahun ini," kata Subhan dalam pesan singkatnya, Senin (16/10/2023).

Baca juga: Kemilau Batu Akik di Pasar Rawa Bening yang Masih Memesona

Subhan mengemukakan, kontes batu akik ketujuh itu akan digelar pada Minggu (22/10/2023). Kontes itu menggelar untuk delapan katagori jenis batu akik.

"Itu ada delapan katagori batu akik. jadi batu Bacan, Kecubung, Pandan, Ulung, Kalimaya dan Garut ada satu lagi yang lagi naik, Giok Nabire," ucap Subhan.

Subhan menyadari keberadaan aplikasi belanja online tak bisa ditinggalkan seiring berkembangnya teknologi.

Tapi keberadaan aplikasi berbelanja online ini tak terlalu besar mempengaruhi jumlah pengunjung Pasar Rawa Bening yang membeli batu akik.

"Kan tidak bisa kayak beli kucing dalam karung. Kalau ke sini banyak pilihan dan harga juga bisa sesuaikan," ucap Subhan.

Baca juga: Pasar Rawa Bening yang Tak Pernah Lesu, Batu Akik Jutaan Rupiah Masih Diminati...

Dengan demikian, kata Subhan, Pasar Jaya melalui Pasar Rawa Bening ini memberikan fasilitas para pedagang dengan membuat konten YouTube mengulang berbagai jenis batu yang dijual.

"Harapannya apa? Pelanggan, mungkin yang dulu pernah beli sama dia, melihat di YouTube "oh ternyata, dia masih jualan di sini". Kemudian juga kita sertakan nomor telepon pedagang agar nanti yang nonton bisa negosiasi langsung dengan penjual," ucap Subhan.

Sebelumnya, pada Minggu (15/10/2023) siang, Kompas.com menyusuri pasar yang berwarna biru dan kuning serta terdapat ornamen batu akik di dinding gedung.

Ketika memasuki pintu pasar dari sisi selatan, mulai terdengar suara sahut menyahut pedagang menawarkan berbagai jenis batu yang dijual di dalam etalase kaca.

"Silahkan bapak, silahkan ibu," teriak para pedagang batu akik saling bergantian.

Batu akik milik Chaerullah yang dijual mulai harga Rp 2,5 sampai Rp 9 juta di Jakarta Gems Center atau Pasar Rawa Bening, Jalan Bekasi Barat, Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (15/10/2023).KOMPAS.com/Muhammad Isa Bustomi Batu akik milik Chaerullah yang dijual mulai harga Rp 2,5 sampai Rp 9 juta di Jakarta Gems Center atau Pasar Rawa Bening, Jalan Bekasi Barat, Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (15/10/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com