Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Niat Merantau demi Bantu Ibu, Wanita Cimahi Disekap dan Diperkosa Saat Hari Pertama di Jakarta

Kompas.com - 17/10/2023, 06:41 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib nahas menimpa seorang perempuan asal Cimahi, TN (20).

Dia disekap dan diperkosa oleh instruktur fitness bernama Fajar Eka Putra Wijaya alias Deni Setiawan (26).

Malapetaka yang dialami TN tanpa diduga. Korban mengira Fajar hanya mengajak ngobrol dan sekadar makan di hari pertama pertemuan mereka.

Baca juga: Disekap di Apartemen, Wanita Asal Cimahi Diperkosa Dua Kali oleh Kenalannya

Awal perkenalan

TN berkenalan dengan Fajar melalui aplikasi Muzz.

Kepada TN, Fajar tidak mengungkapkan identitas asli. Ia mengaku bernama Deni Setiawan.

"Intinya, korban berkenalan dengan pelaku melalui aplikasi Muzz," ungkap Kapolsek Pademangan Kompol Binsar Hatorangan Sianturi dalam jumpa pers di Mapolsek Pademangan, Jumat (13/10/2023).

Baca juga: Nasib Malang Wanita Asal Cimahi: Niat Bantu Ibunya Kerja sebagai ART Malah Jadi Korban Penyekapan dan Pemerkosaan

Bantu ibu

Setelah tiga minggu membangun komunikasi secara intensif, TN bertolak dari Cimahi ke Ibu Kota.

Bukan demi menemui Fajar. Korban berniat membantu ibunya yang menjadi asisten rumah tangga (ART) di sebuah rumah di Jakarta.

"Iya, niat ke Jakarta untuk bekerja di tempat majikan ibunya," ujar Kanit Reskrim Polsek Pademangan AKP I Gede Gustiyana kepada Kompas.com, Senin (16/10/2023)..

Fajar yang mengetahui hal tersebut berupaya mengajak TN bertemu. Dia lantas menjemput korban lalu mengajaknya makan.

Meski awalnya menolak karena ingin bertemu sang ibu terlebih dahulu, TN akhirnya menyambut ajakan tersebut.

"Karena dijemput dia (pelaku), diajak makan. Ya namanya orang pertama kali ke Jakarta, dari kampung. Dia belum tahu bagaimana si pelaku," kata Gustiyana.

Baca juga: Akal Bulus Instruktur Fitness yang Sekap dan Perkosa Wanita Asal Cimahi: Pakai Aplikasi Jodoh dan Rayu Banyak Wanita

Disekap

Setelah hari sudah mulai gelap, perasaan TN mulai resah.

Ia meminta izin untuk pulang. Namun, Fajar berupaya merayu korban.

"Katanya, 'Entar dulu, aku sudah tunggu kamu lama, sampai kamu baru ke Jakarta. Masa baru ketemu sudah kamu tinggal aku'. Terus, 'nah, antar aku ke apartemen sebentar', gitu," ucap Gustiyana.

Alhasil, TN menuruti permintaan Fajar. Keduanya pergi ke Apartemen The Mansion Bougenville.

"Di apartemen itulah langsung dikunci, dipaksa. Dia sudah enggak mau. Mau telepon ibunya, diambil handphone-nya ya," ujar dia.

Baca juga: Baru Tiba di Jakarta, Wanita Asal Cimahi Langsung Disekap dan Diperkosa Kenalannya

Menolak, tapi tidak bisa

TN berusaha melawan. Hanya saja, korban kalah mengingat pelaku mempunyai perawakan yang kekar.

Dengan begitu, pelaku menyalurkan napsu bejatnya kepada TN sebanyak dua kali.

"Dia berusaha melawan. Pertama, dia cuma diraba-raba. Sudah menolak, dia melawan. Habis itu dipaksa, sudah enggak mau. Ditekan, karena dia kalah fisik, ya dia enggak bisa melawan," imbuh dia.

Kesempatan

Suatu kesempatan, TN berhasil menghubungi ibunya dan memberitahu bahwa ia disekap dan diperkosa.

Kesempatan itu ketika pelaku hendak mengambil pesanan makanan di lobi apartemen.

"Ketika subuh, pelaku ini mengambil makanan. Korban bilang begini, 'Aku mau shalat subuh dulu ya'. Dia bilang kalau shalat subuh itu membaca Al Quran lewat handphone. Mungkin enggak curiga, dan dikasih handphone ini (oleh pelaku)," ungkap Gustiyana.

Ibu korban yang merupakan asisten rumah tangga (ART) kemudian memberi tahu majikannya, yakni S.

S pun langsung menghubungi nomor layanan polisi 110.

"Saudara S melaporkan bahwa TN dibawa oleh seorang laki-laki atau pelaku ke Apartemen The Mansion Bougenville dan tidak diperbolehkan pulang oleh pelaku," kata Gustiyana.

Baca juga: Penampakan Pria yang Sekap dan Perkosa Wanita Asal Cimahi, Terus Menunduk, Mulutnya Komat-kamit

Penangkapan

Menindaklanjuti laporan tersebut, petugas bergegas menuju Apartemen The Mansion Bougenville dan berkomunikasi dengan pihak pengelola.

Kendati demikian, petugas menemukan kendala karena tidak mengetahui TN berada di tower mana dan lantai berapa.

Polisi yang sudah mengetahui nomor korban dari S, kemudian menghubungi korban. Polisi meminta korban mencari tempat yang aman dan tidak bisa dijangkau pelaku.

Korban lantas bergegas ke balkon unit apartemen, lalu mengunci pintu balkon.

"Dari situ, dia memberikan tanda bahwa (tower-nya) berada di dekat seperti kolam dan tempat nongkrong begitu, kami cari yang sesuai dengan foto. Akhirnya, kami temukan lokasinya, yakni Tower Gloria, Lantai 11," tutur Gustiyana.

Baca juga: Detik-detik Penangkapan Penyekap dan Pemerkosa Wanita Asal Cimahi, Polisi Bor Pintu Apartemen Pelaku

"Dari luar, dia kelihatan dalam keadaan syok dan sedang menangis. Iya, melambai-lambai (ke arah petugas)," lanjut dia.

Saat itu, pelaku yang sudah kembali ke unit apartemennya tidak bisa menuju balkon karena dikunci. Pelaku kemudian mengunci pintu unit apartemennya.

Berdasarkan video yang diterima Kompas.com dari Gustiyana, petugas menggunakan bor untuk membuka pintu unit apartemen.

"Itu kan dikunci sama pelaku dari dalam. Sudah kami perintahkan dibuka, tapi enggak dibuka. Kalau kami dobrak, agak keras. Belum tentu kami dobrak sekali, langsung terbuka. Lebih baik kami langsung bor engselnya, sudah kelihatan agak longgar, baru kami dorong," jelas Gustiyana.

TN langsung menangis setelah melihat polisi. Sementara itu, pelaku yang memiliki perawakan kekar langsung ditangkap dan digiring petugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com