Namun, untuk wisman asal Belanda dan sudah berusia, mereka senang mengunjungi area makam Belanda.
Kemampuan Johan berbahasa Inggris juga pernah membuat ia menjadi penengah jika ada konflik antara wisman dengan sopir bajaj.
Waktu itu, kenang Johan, ada kesalahpahaman soal tarif bajaj. Bahkan mereka hampir adu jotos dengan seorang wisman. Johan pun membantu menyeselesaikan persoalan itu.
Baca juga: Ngobrol Bahasa Inggris dengan Turis Asing, Johan: Biar Sopir Bajaj Enggak Dipandang Rendah
Johan mengaku beberapa kali mendapat oleh-oleh dari turis asing yang menaiki bajajnya. Hadiah itu sering dia terima sejak berani mengobrol memakai bahasa Inggris dengan turis asing.
"Baru kemarin antar orang Meksiko, saya dikasih hadiah sama dia," ujar Johan.
Turis Meksiko itu ingin berkunjung ke Pasar Antik Jalan Surabaya setelah mengunjungi Monas, Jakarta Pusat.
Meski kemampuan Johan pas-pasan, setiap turis asing yang dia bawa selalu mengerti apa yang disampaikan olehnya, termasuk warga Meksiko itu.
"Saya ajak ngobrol sebisanya, dan dia merasa nyaman. Lalu saya dikasih hadiah sama dia, uang koin Euro," ungkap Johan.
Koin Euro bukanlah oleh-oleh pertama Johan dari wisatawan mancanegara.
Baca juga: Rajin Ajak Ngobrol Turis Asing Pakai Bahasa Inggris, Sopir Bajaj Ini Sering Dapat Oleh-oleh
Masih ada hadiah lain yang ia terima, termasuk uang Peso dari wisman lainnya yang berasal dari Meksiko dan Baht dari wisman asal Thailand. Bahkan, ia juga pernah diberi keju Belanda.
Johan mengaku, ia tidak berharap mendapat hadiah apa pun dari wisman yang diangkut. Ia hanya berharap pelayanan yang diberikan memuaskan.
Johan juga sering menjadi pemandu wisata bagi wisatawan mancanegara (wisman) di Monas karena dirinya mampu berbahasa Inggris meski kurang fasih.
"Belum tentu juga apa yang saya omongin benar bahasa Inggrisnya. Harapan saya bulenya ngerti, tapi sejauh ini enggak pernah ada miskomunikasi," ujar dia.
Johan memang bukan seorang pemandu wisata. Latar belakangnya pun bukan pada bidang pariwisata melainkan sopir metro mini.
Meski dengan pengetahuan seadanya, ia tetap berusaha memperkenalkan beberapa bangunan yang menurutnya penting untuk diketahui wisatawan mancanegara (wisman).
Johan pernah mengangkut wisman asal Filipina yang ingin makan di restoran kawasan Senayan. Mulanya, turis itu hanya ingin makan saja sebelum dibujuk Johan untuk mengelilingi Senayan dan sekitarnya.
Johan tidak hanya membicarakan tempat wisata saja dengan para wisman itu. Ia juga berbincang tentang hal apa pun, termasuk menjawab pertanyaan seputar masa penjajahan Belanda.
(Tim Redaksi : Nabilla Ramadhian, Jessi Carina, Ihsanuddin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.