Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Tusuk Anak Kandung di Koja, Tetangga Ungkap Keanehan Sebelum Kejadian

Kompas.com - 21/10/2023, 07:31 WIB
Baharudin Al Farisi,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

Sebab, Mulyono mendengar permintaan ampun kepada J.

"Ini anak berdua (satunya lagi usia empat tahun), nangis semua. Namanya anak kecil, kayak kesakitan. Kita coba, 'ada apa nih? Buka, buka'. Tapi, enggak dibuka," ujar Mulyono.

"(Anaknya teriak) 'Sudah, mama. Sudah, mama'. Pas didorong, enggak dikunci. Itu anak sudah banyak darah," katanya lagi.

Baca juga: Ibu yang Tusuk Anak Kandung di Koja Diduga Alami Depresi Berat

Sementara Nita yang juga mendengar tangisan bocah pada pagi hari itu mengatakan bahwa J sempat meminta maaf saat tindak pidana dilancarkan.

“Dia juga bilang, ‘maafin mama, maafin mama’,” kata Nita.

Sontak, Mulyono langsung mengambil pisau kecil yang ada di tangan J saat ingin melakukan penusukan lagi.

"Itu mau tusuk begini lagi, saya pegang. Itu tusuk-tusukan sudah banyak. Sudah banyak tusukan. Saya datang, lagi ngangkat lagi (tangannya). Lagi mau nusuk lagi, saya rampas pisaunya," kata Mulyono.

Sementara itu, Mulyono mengatakan, anak J yang masih berusia 4 tahun, juga tengah menangis pada saat itu.

"Itu juga sempat, anak itu mau dikasih air sabun, botol Aqua. Disuruh pada minum itu, pada enggak mau. Enggak tahu, tahu-tahu sudah berdarah. Kali dikasih air (sabun), anak itu pada enggak mau, akhirnya pegang pisau, ditusuk," ujar Mulyono.

Baca juga: Seorang Ibu Tusuk Anak Kandungnya di Koja, Dipergoki Tetangga yang Curiga

Tertutup

Mengenai keseharian J, Mulyono dan Nita menyebut pelaku memang sangat tertutup selama dua bulan terakhir tinggal di kontrakan tersebut.

"Tertutup dia. Jadi tuh, hari-harinya dia selalu tutup pintu. Mau pagi, siang, sore, atau malam. Begini saja keadaannya. Jadi, anaknya itu, habis dia keluar, beli makan, ya sudah, di dalam lagi. Itu anak mau nangis, mau main, tetap dikunci saja itu sama mamanya," ujar Nita.

Sesekali, Nita mengaku bahwa ia mendengar anak J teriak meminta makan karena kelaparan.

"Tapi kadang teriak 'laper, laper'. Ya namanya kita tetangga kan kasihan ya. Iya, sering teriak laper, haus. Dia kan enggak ada air galon, masak enggak, beli nasi anaknya juga enggak," katanya lagi.

Oleh karena itu, Nita terkadang memberikan makanan kepada J.

Baca juga: Ibu yang Tusuk Bocah di Koja Diduga Depresi Berat: Berpamitan dengan Tetangga dan Minta Maaf pada Anaknya

Namun, Nita dan Mulyono heran karena J kerap kali mengembalikan makanan tersebut.

"Ya kita kan kasih bukan buat ibunya, ya suapin saja anaknya, eh dipulangin lagi," kata Mulyono.

Depresi

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iverson Manossoh mengatakan, ada dugaan J mengalami depresi berat.

“Ada dugaan dia mengalami depresi berat,” kata Iverson saat dikonfirmasi, Jumat (20/10/2023).

Oleh karena itu, Iverson mengungkapkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan ahli dan J akan menjalani pemeriksaan psikologi.

Baca juga: Ibu yang Tusuk Anak Kandung di Koja Diduga Alami Depresi Berat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta BW9 Kota Tua-PIK

Rute Transjakarta BW9 Kota Tua-PIK

Megapolitan
Gerombolan Kambing Lepas dan Bikin Macet JLNT Casablanca Jaksel

Gerombolan Kambing Lepas dan Bikin Macet JLNT Casablanca Jaksel

Megapolitan
Harum Idul Adha Mulai Tercium, Banyak Warga Datangi Lapak Hewan Kurban di Depok

Harum Idul Adha Mulai Tercium, Banyak Warga Datangi Lapak Hewan Kurban di Depok

Megapolitan
Seorang Satpam Apartemen di Bekasi Dianiaya Orang Tak Dikenal

Seorang Satpam Apartemen di Bekasi Dianiaya Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung, 17 Keluarga Mengungsi di Masjid dan Kantor Kelurahan

Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung, 17 Keluarga Mengungsi di Masjid dan Kantor Kelurahan

Megapolitan
39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Megapolitan
Korban Penipuan 'Deka Reset' 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Korban Penipuan "Deka Reset" 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Megapolitan
Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Megapolitan
Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Megapolitan
Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset'

Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset"

Megapolitan
Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Megapolitan
Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com