Sebab, Mulyono mendengar permintaan ampun kepada J.
"Ini anak berdua (satunya lagi usia empat tahun), nangis semua. Namanya anak kecil, kayak kesakitan. Kita coba, 'ada apa nih? Buka, buka'. Tapi, enggak dibuka," ujar Mulyono.
"(Anaknya teriak) 'Sudah, mama. Sudah, mama'. Pas didorong, enggak dikunci. Itu anak sudah banyak darah," katanya lagi.
Baca juga: Ibu yang Tusuk Anak Kandung di Koja Diduga Alami Depresi Berat
Sementara Nita yang juga mendengar tangisan bocah pada pagi hari itu mengatakan bahwa J sempat meminta maaf saat tindak pidana dilancarkan.
“Dia juga bilang, ‘maafin mama, maafin mama’,” kata Nita.
Sontak, Mulyono langsung mengambil pisau kecil yang ada di tangan J saat ingin melakukan penusukan lagi.
"Itu mau tusuk begini lagi, saya pegang. Itu tusuk-tusukan sudah banyak. Sudah banyak tusukan. Saya datang, lagi ngangkat lagi (tangannya). Lagi mau nusuk lagi, saya rampas pisaunya," kata Mulyono.
Sementara itu, Mulyono mengatakan, anak J yang masih berusia 4 tahun, juga tengah menangis pada saat itu.
"Itu juga sempat, anak itu mau dikasih air sabun, botol Aqua. Disuruh pada minum itu, pada enggak mau. Enggak tahu, tahu-tahu sudah berdarah. Kali dikasih air (sabun), anak itu pada enggak mau, akhirnya pegang pisau, ditusuk," ujar Mulyono.
Baca juga: Seorang Ibu Tusuk Anak Kandungnya di Koja, Dipergoki Tetangga yang Curiga
Mengenai keseharian J, Mulyono dan Nita menyebut pelaku memang sangat tertutup selama dua bulan terakhir tinggal di kontrakan tersebut.
"Tertutup dia. Jadi tuh, hari-harinya dia selalu tutup pintu. Mau pagi, siang, sore, atau malam. Begini saja keadaannya. Jadi, anaknya itu, habis dia keluar, beli makan, ya sudah, di dalam lagi. Itu anak mau nangis, mau main, tetap dikunci saja itu sama mamanya," ujar Nita.
Sesekali, Nita mengaku bahwa ia mendengar anak J teriak meminta makan karena kelaparan.
"Tapi kadang teriak 'laper, laper'. Ya namanya kita tetangga kan kasihan ya. Iya, sering teriak laper, haus. Dia kan enggak ada air galon, masak enggak, beli nasi anaknya juga enggak," katanya lagi.
Oleh karena itu, Nita terkadang memberikan makanan kepada J.
Namun, Nita dan Mulyono heran karena J kerap kali mengembalikan makanan tersebut.
"Ya kita kan kasih bukan buat ibunya, ya suapin saja anaknya, eh dipulangin lagi," kata Mulyono.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iverson Manossoh mengatakan, ada dugaan J mengalami depresi berat.
“Ada dugaan dia mengalami depresi berat,” kata Iverson saat dikonfirmasi, Jumat (20/10/2023).
Oleh karena itu, Iverson mengungkapkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan ahli dan J akan menjalani pemeriksaan psikologi.
Baca juga: Ibu yang Tusuk Anak Kandung di Koja Diduga Alami Depresi Berat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.