JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang beras mengatakan, harga beras masih tinggi dan terus melonjak dalam beberapa waktu terakhir, bahkan sejak Lebaran lalu.
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, kenaikan harga pangan merupakan ancaman terbesar bagi masyarakat menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Sejauh ini, Bhima menilai visi misi calon persiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) 2024 masih sangat normatif, terlebih soal masalah pangan ini. Ia berharap program dan aksi mereka bisa lebih kongkrit dan terukur.
Baca juga: Harga Pangan di Jakarta Terus Naik, Ekonom Ingatkan Potensi Politik Money Menjelang Pemilu 2024
"Kalau perlu janji kampanye 100 hari pertama jika terpilih bisa turunkan harga beras kembali ke 2022, dengan catatan petani tetap untung," ucap Bhima kepada Kompas.com, Senin (23/10/2023).
Artinya, kata dia, pemerintah perlu memberikan tambahan subsidi pupuk, pengaturan harga bahan bakar, hingga mendorong daya beli masyarakat lebih tinggi.
Seperti diketahui, rangkaian Pemilu 2024 sudah berjalan sejak 14 Juni 2022. Adapun pemungutan suara direncanakan berlangsung pada 14 Februari 2024.
Bhima berujar, dalam berbagai survei menunjukkan sebagian besar pemilih mengeluh soal mahalnya harga pangan yang disusul dengan masalah lapangan kerja.
Baca juga: Harga Pangan Ibu Kota Terus Merangkak Naik, Ekonom: Ancaman Besar di Tengah Tahun Pemilu
"Biaya pengangkutan beras naik menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM), pupuk non-subsidi juga mahal, ada faktor cuaca ekstrem," ucap Bhima.
Belum lagi, kata dia, ada ancaman pelemahan kurs rupiah menimbulkan inflasi barang-barang dari luar negeri (imported inflation) karena sebagian pangan impor.
"Di sisi lain, pendapatan masyarakat khususnya menengah ke bawah makin tidak mampu mengimbangi kenaikan harga pangan," ucap Bhima.
Dalam situasi ini, kata Bhima, pemerintah dinilai lamban mengatasi masalah pangan. Hal ini membuat impor pangan menjadi salah solusinya.
Dengan demikian, Bhima berujar topik utama Pemilu 2024 yang paling ingin didengar masyarakat adalah solusi soal ketersediaan dan stabilitas harga pangan.
"Masing-masing kandidat capres perlu mendorong terus solusi-solusi aplikatif, tidak sekedar jargon pangan murah," ucap Bhima.
Pedagang beras di Pasar Jangkrik Rusno (34) mengungkapkan, harga beras sudah naik sejak lebaran tahun ini dan terus melonjak dalam beberapa waktu terakhir.
“Iya, sudah naik habis lebaran. Sampai sekarang belum turun,” ucap Rusno kepada Kompas.com, Rabu (18/10/2023).
Baca juga: Harap Harga Cabai Tidak Naik Lagi, Pedagang di Pasar Tomang: Biar Enggak Susah Dijual...