JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi seorang penyandang tunadaksa bukanlah sesuatu yang mudah bagi Ivan Rivani (51).
Kondisinya yang harus menggunakan kursi roda sehari-hari sempat membuatnya depresi.
Saat ini, Ivan memang menikmati hidupnya sebagai seorang loper koran yang juga membuka les gitar keliling di Pulogadung dan Jatinegara, Jakarta Timur, menggunakan sepeda motor roda tiga.
Baca juga: Kisah Ivan Rivani, Penyandang Disabilitas yang Buka Les Gitar Keliling di Pulogadung
Namun, ia pernah mengalami fase depresi karena kondisinya.
"Saya sempat ngalamin depresi. Dulu saya depresi karena disabilitas saya," kata dia kepada Kompas.com di kediamannya di Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (20/10/2023).
Dahulu, kondisi Ivan seperti anak-anak seusianya. Ketika berusia lima tahun, ia mendadak sakit panas.
Ia tidak mengingat pasti penyebab suhu tubuhnya mendadak tinggi. Yang jelas, ia langsung dibawa berobat ke dokter oleh orangtuanya.
Entah apa yang diberikan para dokter, kaki Ivan mulai tidak bisa digunakan saat demamnya mereda.
Baca juga: Sering Diragukan, Penyandang Tunadaksa yang Buka Les Gitar: Cek Saja YouTube Saya...
Pada akhirnya, Ivan harus menggunakan kursi roda sejak usia lima tahun sampai saat ini.
Namun, kondisinya sering membuat Ivan dipandang sebelah mata, terutama soal keahliannya memainkan alat musik.
Padahal, ia memang mahir bermain gitar sejak belajar pada usia 15 tahun dan bersekolah musik sepanjang 2014-2019.
"Banyak yang bilang, 'Emangnya bapak bisa main gitar?' pas saya lagi servis amplifier. Saya bilang alhamdulillah bisa main gitar," Ivan berujar.
"Yang meragukan, yang enggak percaya, saya suruh buka saja akun YouTube atau Instagram saya. Itu sudah membuktikan. Enggak perlu saya ke rumah dia untuk membuktikan bisa main gitar," imbuh dia.
Ivan melanjutkan, faktor ekonomi juga membuatnya depresi. Ia tidak lahir dari keluarga yang berkecukupan.
Dahulu, untuk makan pun orangtuanya tergolong kurang mampu. Ivan harus bekerja keras menjadi loper koran sejak 1998.
Baca juga: Band Queen Jadi Inspirasi Penyandang Disabilitas di Pulogadung Belajar Gitar, Kini Buka Les Keliling