Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melonjak Lagi, Harga Cabai Rawit di Pasar Jelambar Polri Tembus Rp 80.000 Per Kg

Kompas.com - 25/10/2023, 09:55 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga cabai rawit merah di Pasar Jelambar Polri, Grogol Petamburan, Jakarta Barat kembali melonjak.

Pedagang sayur bernama Rina (35) menyampaikan, harga cabai rawit merah menyentuh angka Rp 80.000 per kilogram.

"Cabai rawit tadinya Rp 50.000, sekarang sampai Rp 80.000. Cabai keriting merah naik juga tetapi enggak begitu tinggi, tadinya Rp 35.000 sekarang Rp 50.000," kata Rina ditemui di lokasi, Selasa (24/10/2023).

Baca juga: Untuk Pemimpin yang Nanti Terpilih, kalau Bisa Stabilkan Harga Pangan

Kenaikan harga ini, lanjut dia, dikarenakan musim kemarau yang melanda Indonesia.

Kekurangan air di beberapa wilayah penghasil cabai membuat kualitasnya tak terlalu bagus.

Selain cabai, beberapa harga sayuran, yakni buncis, kacang panjang, dan wortel ikut naik.

Buncis dari yang sebelumnya Rp 15.000 per kilogram menjadi Rp 40.000 per kilogram. Kemudian, wortel dari harga Rp 10.000 menjadi Rp 15.000 per kilogram.

"Ya pastinya (harga naik) dikeluhkan pembeli, mereka bilang 'kok pada mahal' belanjanya bingung juga," ungkap Rina.

Baca juga: Harga Beras di Jakarta Masih Tinggi Menjelang Pemilu 2024, Ekonom: Visi-Misi Capres-Cawapres Masih Normatif

Kendati mengeluh, para pembeli tetap belanja kebutuhan pokoknya. Hanya saja, mereka mengurangi takaran bahan pokok yang dibeli.

"Cuman dikurangi, yang tadinya setengah kilogram jadi seperempat. Yang sebelumnya beli satu kilogram, jadi setengah kilogram," imbuh dia.

Pedagang lain bernama Yeti (38), menyampaikan hal senada terkait kenaikan harga bahan pokok.

Dia menyebut, harga cabai rawit merah kini Rp 75.000 per kilogram. Sedangkan cabai keriting Rp 55.000.

"Yang naik buncis, wortel, kacang panjang masih tinggi banget (harganya). Saya jual buncis Rp 30.000, wortel saya jual Rp 12.000 per kilogram," tutur Yeti.

Baca juga: Terus Merangkaknya Harga Pangan Ibu Kota di Tengah Tingginya Tensi Politik Tanah Air: Pedagang Bingung dan Pasrah

Dia mengatakan, kenaikan harga bahan pangan telah terjadi sejak lima hari lalu.

Tak hanya berdampak pada pedagang di pasar, naiknya harga pun berpengaruh dengan pemilik usaha warung makan.

"Harga naik jadi pusing soalnya banyak yang beli warteg. Kalau warteg biasanya beli Rp 3.000-Rp 5.000. Jadi kalau mahal-mahal begitu sendokin (lauk) susah," ujar Yeti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com