Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malangnya Warga Duren Sawit Tiba-tiba Tertimpa Tembok Dapur Sendiri akibat Hantaman Mesin "Terbang"

Kompas.com - 26/10/2023, 08:27 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala seorang perempuan bernama Tri Windasari (35) bocor dan berdarah pada Rabu (25/10/2023) siang.

Ia terkena bongkahan bebatuan dari tembok dapur rumahnya yang hancur terkena mesin pabrik cincau di Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur.

"Dia kena bongkahan-bongkahan batu (dari tembok yang hancur), enggak tertimpa," ungkap Alim (37) selaku kakaknya di kediaman mereka di RT 017/RW 004 Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu.

Sebab, mesin berupa ketel uap itu meledak dan terpental dari pabrik cincau itu ke rumah Alim dan Tri.

Baca juga: Kronologi Meledaknya Mesin Ketel Uap di Pabrik Cincau di Jatinegara hingga Hantam Rumah Warga

Kejadian bermula ketika Alim sedang berada di lantai dua rumahnya, sementara adik ipar dan keponakannya berada di ruang tamu.

Ia tidak mengetahui pasti di mana posisi Tri beberapa saat sebelum ketel uap itu "terbang" ke dapurnya.

Namun, sekitar pukul 13.30 WIB, Alim mendengar bunyi ledakan seperti bom. Rumahnya juga terasa bergetar.

Pada saat yang sama, ia mendengar bunyi seperti tembok roboh. Ketika menuruni tangga, Alim mendapati adiknya sudah terluka.

"Korban lagi mau ke dapur untuk ambil wudu, tiba-tiba ada suara ledakan dan mesin terbang menghantam ruang dapur. Dia kena bongkahan-bongkahan batu (dari tembok yang hancur), enggak tertimpa," ungkap Alim.

Baca juga: Mesin Pabrik Cincau Meledak lalu Hantam Rumah, Warga Duren Sawit Luka-luka pada Kepala

Korban tertimpa tembok

Ketel uap air menghantam atap dan tembok dapurnya, sehingga seluruh ruangan itu hancur.

Bongkahan batu dari tembok yang hancur terlempar ke sana dan kemari, termasuk mengenai bagian belakang kepala Tri.

Alim memeriksa kondisi adiknya. Sekujur tubuhnya tidak memiliki luka atau memar karena tidak tertimpa tembok yang runtuh.

Namun demikian, bagian belakang kepala Tri sudah dalam keadaan penuh darah karena bocor.

Imbas kejadian itu, Tri langsung dibawa ke RS Yadika untuk ditangani lebih lanjut.

Beruntung, luka yang dialami Tri tidak terlalu serius sehingga membutuhkan tindakan operasi. Pada Rabu sore, ia sudah kembali ke rumah.

Baca juga: Sikap Kasar Satpam TMII Bentak Pedagang sampai Menangis Sambil Rekam Video, Berujung Dipecat

Penyebab belum diketahui

Sementara itu, Yusril (33) selaku karyawan pabrik itu mengaku, ia pun tidak mengetahui penyebab ketel uap air meledak dan terpental jauh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Megapolitan
Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Megapolitan
Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Megapolitan
Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Megapolitan
Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Megapolitan
Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Megapolitan
Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Megapolitan
Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Megapolitan
Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Megapolitan
Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com