Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Percepat Menanggulangi Kemiskinan, Dinsos DKI Pastikan Bansos Tepat Sasaran

Kompas.com - 26/10/2023, 15:38 WIB
A P Sari

Editor

KOMPAS.com - Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi DKI Jakarta tengah mempercepat penanggulangan kemiskinan melalui program Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Program ini untuk mengurangi beban masyarakat miskin melalui pemberian bantuan sosial (bansos).

Kepala Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial Provinsi DKI Jakarta Rani Nurani mengungkapkan, ada 245.749 orang penerima bansos. Jumlah ini berdasarkan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 460 Tahun 2023 tentang Perubahan Atas Keputusan Gubernur Nomor 218 Tahun 2023.

"Penerimaan bansos dibagi menjadi empat golongan, yaitu 206.695 orang penerima Bantuan Kartu Lansia Jakarta (KLJ), 15.366 orang penerima Bantuan Kartu Anak Jakarta (KAJ), 21.172 orang penerima Bantuan Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ), serta 2.527 orang penerima Bantuan Peduli Anak dan Remaja (KPARJ)," jelas Rani, Senin (21/8/2023).

Lebih lanjut, ia mengatakan, Dinsos DKI Jakarta telah menerapkan beberapa langkah agar penerimaan bansos tepat sasaran. Misalnya, dengan melakukan musyawarah di tingkat kelurahan untuk menentukan calon penerima bansos.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Pastikan Stok Pangan Aman hingga Akhir Tahun

Selain itu, tambahnya, Dinsos juga membantu pembukaan rekening kolektif serta verifikasi melalui kerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Provinsi DKI Jakarta

"Pengecekan yang dilakukan meliputi status kependudukan dan pemadanan data dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk pengecekan aset. Setelah semua tahapan selesai, kami akan melakukan pendistribusian bansos kepada penerima yang telah terverifikasi," ujar Rani.

Di sisi lain, Dinsos DKI Jakarta juga akan melakukan proses monitoring dan evaluasi program penerimaan bansos. Proses ini mengandalkan laporan dari Suku Dinas (Sudin) Sosial di setiap kota serta kabupaten administrasi dari hasil padanan data Disdukcapil dengan Bappeda.

Selanjutnya, proses verifikasi data di lapangan akan dilakukan pula untuk memantau keakuratan dan kebenaran informasi yang tercatat. Proses-proses tersebut akan dilakukan setiap tiga bulan sekali, sesuai jadwal monitoring dan evaluasi (monev).

Baca juga: Kasus Cacar Monyet Meningkat, Dinkes DKI Jakarta Imbau Warga Lebih Waspada

"Kami juga akan melakukan pengawasan di lapangan melalui koordinasi antara petugas Pendamping Sosial (Pendamsos) dan perangkat wilayah, mulai dari RT, RW, dan lembaga musyawarah kelurahan," kata Rani.

Dinsos Jakarta juga melakukan pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dikelola Kementerian Sosial. DTKS merupakan basis data yang digunakan untuk pemberian bansos kepada masyarakat secara nasional.

Pemutakhiran data dilakukan terhadap 5.327.074 warga yang terdaftar dalam DTKS. Angka tersebut merupakan perbaikan data DTKS yang dilakukan pada Februari 2022 melalui Musyawarah Kelurahan (Muskel) pada Juli 2022. Dari temuan data sebanyak 4.497.724, setidaknya 1.143.639 di antaranya masuk dalam kategori tidak layak.

Oleh Dinsos Jakarta, dilakukan perbaikan data penerima bansos secara simultan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), dan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN). Evaluasi juga dilakukan terhadap penerima bansos yang bersumber dari APBD Juli 2023.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Catat 1,2 Juta Kendaraan Telah Uji Emisi

Sementara itu, bagi warga yang ingin mencetak status DTKS dan memeriksa status penerima bantuan, dapat melakukannya melalui website siladu.jakarta.go,id, Melalui website ini, warga Jakarta juga dapat mengirimkan saran dan pengaduan terkait DTKS untuk segera ditindaklanjuti oleh pihak terkait. 

Bansos harus tepat sasaran

Sebanyak 46.000 ton beras disalurkan oleh Pemprov DKI Jakarta.DOK. Badan Pangan Nasional Sebanyak 46.000 ton beras disalurkan oleh Pemprov DKI Jakarta.

Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 44 Tahun 22 Pasal 6 menyatakan bahwa kriteria penerima bansos sudah ditetapkan, seperti harus memiliki Kartu Tanda penduduk (KTP) DKI Jakarta, berdomisili di DKI Jakarta, dan terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). 

Bagi masyarakat yang telah terdaftar, tetapi mengalami kendala dalam menerima bansos, Rani menyarankan mereka untuk segera melapor kepada Dinsos.

"Jika ada aduan, kami akan meminta petugas untuk segera mengecek laporan melalui sistem siladu.jakarta.go.id. Setelah dicek, petugas akan memberikan jawaban dan merekomendasikan tindak lanjut yang harus dilakukan. Proses tindak lanjut akan diselesaikan dalam waktu maksimal tiga hari," tutur Rani.

Baca juga: DKI Jakarta Juara Umum Kejurnas Senam 2023, Langkah Menuju PON

P3KE merupakan program kerja sama antara Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), serta Badan Pusat Statistik (BPS).  Program ini diterapkan di 34 provinsi, termasuk di DKI Jakarta.  

Dinsos Provinsi DKI Jakarta telah melakukan Musyawarah Kelurahan (Muskel) pada Februari 2023 untuk menjalankan program ini.

Dalam kesempatan terpisah, Rani menyatakan, Dinsos DKI telah memverifikasi kelayakan penerima Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). Verifikasi ini dilakukan dengan melibatkan seluruh perangkat masyarakat.

“Diharapkan, dengan adanya tahapan ini, penyaluran bantuan sosial di lingkungan Provinsi DKI Jakarta valid dan tepat sasaran,” ucap Rani, seperti dikutip dari BeritaJakarta.id, Selasa (21/2/2023).

Baca juga: Daftar Suaka Margasatwa dan Cagar Alam di DKI Jakarta

Berkat persiapan yang matang, penyerahan bansos bisa dirasakan oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Hal ini diakui Maimunah, warga Klender, Jakarta Timur, yang menerima bansos Pemprov DKI sejak pandemi Covid-19. 

“Alhamdulillah, bantuan dari pemerintah amat membantu. Sebab, sejak pandemi kemarin, perekonomian kami sebagai buruh harian semakin sulit. Jadi, bansos yang kami terima sangat bermanfaat,” ungkap Maimunah kepada Kompas.com, Selasa (22/8/2023).

Hal senada juga disampaikan Hartati, warga Kramat Sentiong, Jakarta Pusat, yang telah menerima bantuan pemerintah sejak lima tahun lalu, termasuk saat pandemi Covid-19.

“Waktu pandemi, saya dapat bantuan sembako, vitamin, dan masker. Setahun setelahnya, bansos yang saya terima berupa sembako dan uang (bansos tunai) setiap tiga bulan sekali,” papar Hartati kepada Kompas.com, Selasa (22/8/2023). 

Ia merasakan, bansos yang diterimanya amat membantu kehidupannya sehari-hari. Terlebih, dirinya tidak bekerja dan hanya tinggal bersama adiknya. Ia pun telah dikonfirmasi akan menerima Kartu Lansia Jakarta (KLJ) pada periode pemberian bansos 2023.

Baca juga: Pupusnya Harapan Mario Dandy dan Shane Lukas untuk Dapat Belas Kasih Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

Saat ini, proses verifikasi di lapangan untuk melengkapi variabel pembuatan rekening bagi calon penerima bansos baru masih terus berjalan. (Rindu Pradipta Hestya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com