Pasalnya, sudah lima tahun terakhir ia tidak pernah melintasi jalan tersebut.
"Ini macet banget. Sudah lima tahun enggak lewat sini. Tadi sudah diingatkan sama pedagang dodol, 'Jangan lewat Antam', gitu. Karena, macet. Ya saya enggak tahu ternyata macetnya kayak begini," ucap Agus.
Baca juga: Pedagang: Macet di Jalan TB Simatupang Biasanya sampai Jam 12 Malam
Seorang pedagang bernama Heri (45) menyebutkan, kemacetan di Jalan TB Simatupang berlangsung dari pagi hingga tengah malam.
"(Macet di TB Simatupang) biasanya sampai jam 12 malam. Ya kalau mulai macet dari jam 7 pagi," ungkap Heri saat ditemui Kompas.com di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa.
Dalam periode waktu tersebut, Heri mengatakan, kemacetan terus terjadi tanpa henti.
Sepengetahuan Heri, proyek galian yang ada di dekat Gerbang Tol Lenteng Agung 1 itu sudah berlangsung sejak lebih dari 1 bulan terakhir.
"Sebulan. Sudah lebih sebulan kali. Sebulan satu minggu. (Sebelum ada proyek) kondisinya lancar," ucapnya.
Namun, Heri tidak menampik bahwa kemacetan terkadang terjadi di depan Gedung Antam.
Baca juga: Keluh Kesah Para Pengendara yang Terjebak Macet di Jalan TB Simatupang
"(Sebelum ada proyek) Ya kadang-kadang (macet) kalau lagi ada musim hujan nih. Kan kayak ada air, genangan, ya gitu doang (macet), yang lain enggak," imbuh Heri.
"(Sebelum ada proyek) Benar-benar lancar, paling macetnya di lampu merah Rindam. Kalau di sini lancar. Kan saya kalau lancar enggak dagang di sini, di situ, pintu keluar Gedung Antam. Ya karena ini macet, makanya pindah ke sini," pungkasnya.
Untuk diketahui, proyek di dekat Gedung Antam Jalan TB Simatupang dari arah Lebak Bulus menuju Pasar Rebo ini berada di samping Gerbang Tol Lenteng Agung 1.
Proyek tersebut ada di beberapa titik kiri dan kanan jalan sampai putar arah kantor Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
Selain di Gedung Antam, banyak sekali proyek galian di sepanjang Jalan TB Simatupang yang dimulai sebelum lampu merah Ampera arah Pasar Rebo.
(Tim Redaksi: Baharudin Al Farisi, Irfan Maullana, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Akhdi Martin Pratama)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.