Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditinggal ke Gereja, Rumah Lansia di Kramatjati Dibobol Maling

Kompas.com - 09/11/2023, 14:01 WIB
Nabilla Ramadhian,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah seorang lansia bernama Suparmi (73) dibobol maling pada Minggu (5/11/2023) pagi menjelang siang sekitar pukul 11.05 WIB.

Pembobolan dilakukan oleh dua pria tak dikenal, dan terjadi di Jalan Jelita, Tengah, Kramatjati, Jakarta Timur.

"Hari Minggu saya enggak mengira. Biasanya juga aman-aman saja (meninggalkan rumah dalam keadaan kosong). Tapi pulang dari gereja, ada motor dan dua laki-laki di depan rumah. Kemungkinan baru saja keluar," ungkap dia kepada Kompas.com, Rabu (8/11/2023).

Suparmi mengatakan, pencurian terjadi ketika ia dan suaminya sedang beribadah di gereja.

Baca juga: Akhir Pelarian Dua Bandit Spesialis Pencurian Rumah di Sukmajaya yang Telah Beraksi 10 Kali

Menurut dia, para pelaku berhasil melakukan pembobolan karena pagar rumahnya tidak digembok. Namun, ini bukan tanpa alasan.

Sejak menetap di sana mulai tahun 1980, Suparmi sengaja tidak menggembok pagar rumahnya setiap siang.

"Kalau malam memang selalu digembok. Kalau siang (dan rumah kosong) tidak digembok supaya terlihat seperti ada orang di rumah," tutur dia.

Selain itu, selama ini juga keluarganya tidak pernah mengalami pencurian dan lain sebagainya, meski Jalan Jelita tergolong jalanan yang sepi.

Suparmi melanjutkan, dua laki-laki itu langsung pergi saat ia dan suaminya berjalan kaki dari ujung gang menuju rumah.

Saat saling berpapasan, para pelaku tidak menunjukkan gelagat yang aneh. Mereka berboncengan dan melintas seperti biasa. Menancap gas pun tidak dilakukan.

Mulanya, ia tidak mencurigai dua orang itu. Namun, ia langsung curiga saat melihat pagar rumahnya dalam kondisi terbuka.

Suami Suparmi langsung memeriksa pintu depan dan mendapati sepasang goresan pada kusen pintu, tepatnya di dekat panel besi tempat pintu menutup.

"Pelaku sempat nyoba congkel pintu depan. Tapi mungkin karena susah dan kalau nyoba bakal lama, jadinya nyoba pintu samping. Dan itu terbuka," kata Suparmi.

Pintu depan dan pintu samping rumah Suparmi sama-sama bermaterial kayu. Namun, komposisi kayu pada pintu depannya lebih padat.

Sementara itu, pintu samping kediamannya lebih mudah dicongkel. Di sana, ada tiga bekas congkelan pada kusen.

Baca juga: Dua Pelaku Pencurian Rumah di Depok Incar Barang yang Mudah Diambil, Aksinya Terstruktur

Rumah diacak-acak

Saat masuk ke dalam, Suparmi melihat beberapa kamar tidur dan ruang tamunya dalam keadaan berantakan.

Untuk kamar tidur sendiri, setiap laci dibongkar dengan cara membalikkannya agar seluruh isinya tumpah.

Suparmi melihat bahwa tiga dari empat koleksi jam tangan keluarganya telah menghilang.

"Yang satu tergeletak di lantai. Padahal yang dibawa harganya sangat murah, tapi mungkin suka modelnya. Yang satu, mati karena belum ganti baterai, harganya enggak begitu murah. Malahan ditinggal, puji Tuhan," ungkap Suparmi.

Barang lainnya yang dicuri adalah satu cincin dengan batu permata dan buku tabungan BRI yang tidak ada isinya.

Untuk cincin sendiri, Suparmi tidak mengetahui gramnya karena sudah memilikinya sejak ia masih duduk di bangku SMP.

"Tapi ini masih mau dicari lagi apa-apa saja yang ternyata hilang. Kalau ditotal, kehilangan kemarin ruginya sekitar Rp 5 jutaan," ujar Suparmi.

Setelah mengetahui aksi pembobolan, Suparmi menghubungi Ketua RT setempat untuk memeriksa rekaman kamera CCTV.

Melalui kamera CCTV yang letaknya di serong kiri rumah Suparmi, rupanya benar dua laki-laki yang berpapasan sebelumnya adalah pelakunya.

Suparmi dan suaminya langsung beranjak ke Polsek Kramatjati untuk melaporkan aksi pencurian itu.

Baca juga: Diduga Lupa Cabut Kunci, Motor Pemuda di Bekasi Dibawa Kabur Pencuri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com