JAKARTA, KOMPAS.com - Identitas mayat pria yang mengapung aliran Kanal Banjir Timur (KBT), Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (10/11/2023) pagi, berhasil terungkap.
Kapolsek Cakung Kompol Panji Ali Candra membenarkan bahwa korban bernama Disa Dwi Yarto, seorang karyawan swasta kelahiran 1984.
"Untuk namanya betul (Disa Dwi Yarto)," ujar Kapolsek Cakung Kompol Panji Ali Candra saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat.
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Kompas.com, identitas tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram @mrtjktinfo pada Jumat malam.
Baca juga: Pegawai MRT Tewas Mengapung di KBT Cakung, Ada Luka Sayat di Leher
Unggahan berupa sebuah status dalam InstaStory dan bertuliskan sebagai berikut:
"Keluarga besar PT. MRT Jakarta (Perseroda) turut berdukacita yang mendalam atas wafatnya Disa Dwi Yarto (1984-2023)".
Berdasarkan foto yang terlampir dalam unggahan itu, wajah karyawan PT MRT itu sama dengan wajah mayat laki-laki yang mengapung di aliran KBT.
Kompol Panji pun mengonfirmasi hal itu.
Berdasarkan akun Instagram @mrtjktinfo, Disa Dwi Yarto bekerja sebagai Section Head Railway Building Maintenance Department di PT MRT.
Panji mengungkapkan, ada sejumlah luka tusuk dan sayatan pada jasad korban.
Baca juga: Mayat Laki-laki di Aliran KBT Cakung Diduga Korban Pembunuhan
"Ada luka tusuk di dada, leher, dan lebam," ungkap Panji.
Panji merinci, terdapat lima luka tusukan pada dada, kemudian ada luka sayatan pada pergelangan tangan sebelah kiri.
Luka lebam juga ditemukan pada punggung tangan sebelah kiri dan luka sayatan pada leher.
"Luka di tangan kemungkinan (bentuk) perlawanan, lukanya dari sajam (senjata tajam)," tutur Panji.
Untuk luka sayatan pada leher, kondisinya menganga dan tampak cukup dalam.
Berdasarkan penyelidikan sementara, Panji menduga Disa Dwi Yarto tewas karena dibunuh.
"Dugaan sementara, kemungkinan adalah korban pembunuhan," kata Panji.
Baca juga: Karyawan MRT yang Tewas di KBT Cakung Diduga Dibunuh saat COD Mobil
Panji menambahkan, kondisi fisik korban dengan luka sayatan pada leher dan bercak darah di jembatan menjadi dasar polisi menyatakan dugaan pembunuhan.
"Dari bercak darah, kemungkinan lokasi ini (KBT) hanya tempat pembuangan saja. Eksekusi tidak di sini," ucap Panji.
Panji mengatakan, Disa Dwi Yarto diduga dibunuh saat melakukan cash on delivery (COD) untuk pembelian mobil.
"Sementara, kami mendapatkan informasi seperti itu (dibunuh saat COD mobil) dari anggota. Ini sedang didalami oleh anggota," ucap Panji.
Untuk saat ini, pihak kepolisian masih berfokus pada pencarian terduga pelaku pembunuhan.
(Tim Redaksi: Nabilla Ramadhian, Irfan Maullana, Ihsanuddin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.