Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Aung Menghidupi Lima Anak dari Berjualan Roti Legendaris Tan Ek Tjoan Selama 34 Tahun

Kompas.com - 19/11/2023, 19:00 WIB
Xena Olivia,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di bawah sinar mentari terik, Sam Un' (59) menyiapkan kembalian untuk seorang pelanggan yang baru saja membeli roti jualannya di depan Taman Ismail Marzuki, Menteng, Jakarta Pusat.

Saat dihampiri, pria yang akrab disapa Aung itu mengaku telah berjualan roti legendaris TET (Tan Ek Tjoan) selama 34 tahun terakhir.

Penghasilannya tak seberapa, hanya sekitar Rp 100.000-150.000 sehari. Namun, dia berhasil menyekolahkan lima orang anaknya hingga kini dikaruniai enam cucu.

Baca juga: Pasang Surut Roti Gelora Bertahan dari Zaman ke Zaman, Pernah Bagikan Produk Gratis untuk Promosi

"Enggak punya pendidikan saya. Alhamdulillah jualan roti ini bisa buat makan dan menyekolahkan anak," kata Aung kepada Kompas.com, Selasa (14/11/2023).

Optimistis dapat rezeki

Dalam kesehariannya, Aung memulai hari dari Bogor, Jawa Barat. Setelah itu, dia berangkat ke Jakarta untuk mengambil gerobak jualannya di daerah Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.

"Saya mulai jualan jam 09.00 atau 09.30, lah. Pulang jam 19.30 atau 20.00 WIB," ujar Aung.

Biasanya, Aung mangkal dari pukul 10.00 hingga 14.00 WIB di TIM. Setelah itu, dia kembali mendorong gerobaknya dan berhenti di daerah Jalan RP Soeroso, Cikini dekat supermarket Hero.

Baca juga: Aroma Roti Manis Menyeruak di Gang Obat Jatinegara, Berasal dari Toko Legendaris Gelora...

Setiap harinya, dia membawa sekitar 100-150 bungkus roti berbagai rasa dan 15-20 roti tawar. 

"Bawa segitu biar habis. Pasti habis (kalau bawa segitu)," celetuk dia.

Di tengah gempuran era digital dan banyaknya saingan, Aung mengaku tidak merasa kesulitan saat berdagang. Menurutnya, rezeki sudah ada yang mengatur.

Bahkan, Aung merasa lebih mudah dan nyaman untuk berjualan di masa kini ketimbang puluhan tahun lalu saat pertama kali memulai.

"Mau ada saingan atau enggak, sama saja. Rezeki sudah diatur. Optimis saja," imbuh Aung.

Baca juga: Semringahnya Bahar Terbebas dari Utang Setelah Dapat Rapelan Gaji PJLP DKI, Uang Sekolah Pun Bisa Dibayar

"Enakan jualan sekarang enggak (perlu) keliling. Sekarang tinggal nongkrong saja pembeli datang. Kalau dulu capek keliling sampai Sunter, Jakarta Utara," sambung dia.

Roti gambang jadi favorit

Di antara beragam varian roti TET, Aung mengatakan roti gambang jadi favorit khalayak.

"Roti gambang paling banyak dicari. Sudah enggak salah, itu. Ada dua macam, yang rasa keju Rp 10.000, lalu original Rp 8.000," tutur Aung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tukang Soto Juga Jadi Tersangka Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang

Tukang Soto Juga Jadi Tersangka Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com