"Ini keputusan pemerintah. Kami harus apresiasi, meski tidak sesuai dengan harapan kami. Harapan kami itu kan pemerintah mengakomodasi kami," kata Nurjaman, Rabu (22/11/2023).
Baca juga: UMP DKI 2024 Naik 3,38 Persen, Apindo: Kami Harus Apresiasi meski Tak Sesuai Harapan
Apindo sebelumnya telah mengusulkan nilai variabel alfa yang berbeda dengan Pemprov DKI. Variabel alfa adalah indeks yang menggambarkan kontribusi tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi.
Nilainya antara 0,1 sampai 0,3. Apindo mengusulkan alfa 0,2, sehingga nilai UMP DKI bertambah Rp 143.000 dan menjadi Rp 5.043.000.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyayangkan keputusan tersebut lantaran kenaikannya terlampau kecil.
"Kenaikan UMP DKI masih terlalu kecil, idealnya di atas 10 persen (dengan) melihat tekanan inflasi yang cukup tinggi," ucap Bhima kepada Kompas.com, Senin (20/11/2023).
Baca juga: Heru Budi: Pemprov DKI Punya Banyak Program Bantuan meski UMP 2024 Tak Sesuai Tuntutan Buruh
Di sisi lain, Bhima mencatat tingkat inflasi bahan pangan DKI Jakarta per Oktober 2023 sebesar 4,92 persen dan diperkirakan tahun depan inflasi pangan masih tinggi.
Menurut Bhima, idealnya kenaikan UMP DKI Jakarta 2024 bisa di atas 10 persen dengan melihat tekanan inflasi yang terjadi saat ini.
"Kalau naiknya upah dibawah 5 persen, buruh mana bisa hadapi inflasi. Belum pentingnya soal kontribusi pekerja agar menikmati bagian pertumbuhan ekonomi," ucap Bhima.
Padahal, kata Bhima, menjaga daya beli pekerja di Jakarta merupakan kunci agar tahun depan ekonomi bisa lebih tahan hadapi guncangan.
"Karena konsumsi rumah tangga masih jadi motor pertumbuhan ekonomi yang akan diandalkan pada 2024," ucap Bhima.
Hal serupa dikeluhkan salah satu pekerja di Jakarta bernama Egi Randis (27). Menurut dia, kenaikan UMP 2024 tak sebanding dengan kondisi harga pangan yang tengah melonjak.
“Naik cuma Rp 100.000-an tapi harga pangan naik juga, sama saja bohong,” kata Egi kepada Kompas.com, Rabu (22/11/2023).
“Kalau UMP naik segitu, terus cabai dan beras ikut naik, bagaimana? Makin mencekik saja hidup di Ibu Kota,” imbuh dia.
Menurut Egi, pemerintah seharusnya mempertimbangkan banyak hal dalam menetapkan UMP, termasuk harga sewa rumah, biaya transportasi, dan lainnya.
Baca juga: PJLP DKI Jakarta Harap Kenaikan UMP 2024 Dibarengi Turunnya Harga Bahan Pokok
Hal senada disampaikan seorang buruh bernama Anggra (27). Menurut Anggra, kenaikan UMP Rp 165.583 tak begitu berarti.
“Enggak begitu menguntungkan kalau dari nominalnya. Dari beberapa tahun terakhir, baru naik lagi dengan nominal segitu," ucap dia.
(Tim Redaksi : Tria Sutrisna, Baharudin Al Farisi, Muhammad Isa Bustomi, Akhdi Martin Pratama, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Nursita Sari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.