Hal serupa juga disampaikan oleh ahli tata kota Nirwono Joga.
Menurut Nirwono, tanpa pemetaan dalam rencana induk sejak awal, proyek ini hanyalah untuk menghamburkan anggaran.
"Ya betul buang-buang anggaran dan menunjukkan Pemkot Depok tidak memiliki perencanaan trotoar yang matang," kata Nirwono saat dihubungi Kompas.com dalam kesempatan terpisah.
Lagi-lagi, kata dia, sebelum proyek dimulai Pemkot Depok, mestinya sudah memiliki rencana induk terpadu untuk penataan infrastruktur bagi pejalan kaki.
Dalam rencana itu, seharusnya sudah dimuat soal penataan saluran air, serta jaringan utilitas bawah tanah berupa kabel listrik, telepon, serat optik, pipa gas, air minum, dan air limbah.
"Rencana induk terpadu ini meliputi trotoar, jembatan penyeberangan, jembatan penghubung, zebra cross atau pelican crossing, yang dibangun secara bertahap sesuai perencanaan menyeluruh dan penganggaran," ujar Nirwono.
Dengan adanya rencana induk terpadu, revitalisasi trotoar pun dapat dilakukan sekaligus.
"Sehingga tidak akan ada lagi kegiatan bongkar pasang trotoar. Anggaran pun menjadi lebih hemat, efisien, dan efektif," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.