JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Advokat Lingkar Nusantara (Lisan) Ahmad Fatoni menilai pengakuan Butet Kartaredjasa soal intimidasi aparat kepolisian dalam pentas teater di Taman Ismail Marzuki (TIM) merupakan hal yang menyesatkan.
Sebab, pihak panitia penyelenggara dan Kadiv Humas Polri telah menyampaikan bahwa tidak pernah ada intimidasi dari aparat kepolisian terhadap pentas teater tersebut.
"Faktanya kan enggak pernah ada intimidasi dan itu sudah diklarifikasi oleh Kadiv Humas Polri. Pihak panitia yang jelas-jelas menyelenggarakan acara tersebut juga menyampaikan hal yang sama," kata Fatoni dalam YouTube Kompas TV, Sabtu (9/12/2023).
Baca juga: Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater
"Jadi sudah jelas menurut kami bahwa hal yang disampaikan Pak Butet tersebut adalah hal yang menyesatkan. Kami menduga," imbuhnya.
Fatoni berujar bahwa pihaknya menduga pernyataan Butet yang mengaku diintimidasi merupakan berita bohong.
Oleh sebab itu, ia melaporkan Butet ke Bareskrim Polri pada Sabtu (9/12/2023) ini.
"Kami menduga ini termasuk ke dalam dugaan tindak pidana berita bohong atau hoaks. Untuk itu dugaan kami ini akan kami uji, kami laporkan ke Bareskrim Polri," tutur Fatoni.
Diberitakan sebelumnya, gelaran pentas seni karya Butet Kartaredjasa dan Agus Noor disebut-sebut mendapat intimidasi dari pihak kepolisian.
Pertunjukan teater bertajuk "Musuh Bebuyutan" itu digelar di Taman Ismail Marzuki, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/12/2023).
Butet angkat bicara usai mementaskan pertunjukan teater pada Jumat lalu. Butet menyebut, ia diminta menandatangani surat pernyataan oleh polisi.
"Pertunjukan kali ini setelah 41 kali kami main, baru kali ini saya harus membuat surat pernyataan tertulis kepada polisi," ucap Butet, dikutip dari Youtube Kompas TV, Selasa (5/12/2023).
Menurut Butet, lewat pernyataan itu, ia harus berkomitmen tidak ada unsur politik di dalam pertunjukan teater itu.
"Keren! Selamat datang orde baru," ucap Butet yang kemudian disambut teriakan penonton.
Hal senada juga diutarakan budayawan sekaligus pendiri Majalah Tempo Goenawan Mohammad melalui media sosial X.
"Butet mentas. Ini pentas Indonesia kita yg ke-41. Tapi kali ini luar biasa. Polisi datang dan minta Butet bikin statemen untuk tidak bicara politik. Sensor berlaku lagi. Orde Baru yang kejam sedang ditumbuhkan lagi?" tulis Goenawan.
Baca juga: Diminta Teken Surat Larangan Bahas Politik, Butet Kertaredjasa: Apa Itu Bukan Pembungkaman?
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sandi Nugroho merespons tudingan adanya intimidasi dalam pertujukan Butet.
Sandi meminta Butet untuk melaporkan anggota Polri yang diduga mengintimidasi dirinya.
Ia menyatakan, polisi tetap netral selama masa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Polisi netral dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan selama Pemilu. Apabila ada oknum dilaporkan. Jadi, kita tak usah berpersepsi, tidak usai berandai-andai," ucap Sandi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.