Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sortir-Lipat Surat Suara Pemilu 2024 Bawa Berkah, Warga Bekasi Dapat Penghasilan Tambahan

Kompas.com - 09/01/2024, 09:30 WIB
Firda Janati,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Rela tinggalkan dagangan

Selain Umar, Lutfiatul (25) juga rela meninggalkan dagangannya untuk ikut sebagai pekerja sortir-lipat surat suara Pemilu 2024.

Lutfiatul mengaku, ini merupakan pertama kalinya dia ikut membantu melipat kertas suara. Kata dia, upah yang diberikan lumayan untuk kebutuhannya.

"Ini tahun pertama. Ya lumayan lah (upahnya), buat ngisi waktu luang juga. Saya sehari-hari jualan, ini enggak jualan dulu, libur dulu," ujar Lutfiatul.

Lutfiatul tak masalah meninggalkan dagangannya dulu selama ikut melipat surat suara Pemilu 2024 dari pagi hingga sore selama 20 hari ke depan.

"Enggak apa-apa ninggalin dagangan," ucap dia seraya tertawa sembari melipat surat suara.

Lutfiatul melanjutkan, jam kerjanya dimulai pukul 10.00 WIB pada hari pertama ini sebagai permulaan.

"Kalau hari ini tadi jam 10 pagi baru mulai sampai nanti jam 17.00. Kalau besok mungkin dari jam 7 pagi soalnya tadi kan baru awal," ucapnya.

Target 20 hari

Untuk hari pertama, total pekerja yang menyortir dan melipat surat suara terdiri dari 380 orang. Namun, ke depannya bakal ada penambahan.

Hal itu dilakukan untuk mempercepat proses pelipatan hingga selesai tepat pada target selama 20 hari.

"Hari ini pekerjanya dimulai sebanyak 380 orang petugas, ke depan kami tingkatkan sampai batas 1.500 orang agar target 20 hari tercapai," ucap Ali.

Ali menuturkan, 380 orang yang menjadi petugas itu merupakan warga Bekasi yang bertempat tinggal di sekitar gudang.

"Kami melakukan penyortiran dan pelipatan surat suara dengan melibatkan petugas yang ada di lingkungan gudang," tuturnya.

Ali mengatakan, warga lainnya bisa ikut tanpa ada syarat khusus apa pun. Asalkan, tidak buta warna dan telaten bekerja.

"Enggak ada (syarat khusus), selagi dia tidak buta warna, memungkinkan kami libatkan. Syaratnya mudah lah yang penting mau memiliki kemauan bekerja," ujar Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com