JAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran Polda Metro Jaya menangkap MY dan El, dua tersangka sindikat penyelundup ratusan kendaraan bodong, yang disimpan di Gudang Balkir Pusat Zeni Angkatan Darat (Pusziad) Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, satu orang lainnya masih berstatus DPO.
"Kami telah menangkap dua orang tersangka, dan satu orang berinisial GS masih berstatus DPO," ucap Wira kepada wartawan, Rabu (10/1/2024).
Kendaraan ini nantinya akan diselundupkan para pelaku ke Timor Leste. Mereka beroperasi sejak tahun 2022 hingga 2024.
Baca juga: Kronologi Terkuaknya Ratusan Kendaraan Bodong Disimpan di Gudang Milik TNI di Buduran Sidoarjo
Wira mengatakan, beberapa kendaraan sebenarnya didapatkan dengan cara membeli dari oknum leasing dengan harga murah. Mereka membeli kendaraan yang tidak dibayar cicilannya oleh para debitur tetapi tidak melalui prosedur yang ada.
"Para tersangka membeli kendaraan roda dua maupun roda empat dari debitur yang tidak memenuhi kewajibannya dengan membayar cicilan," jelas Wira.
Kasus ini mulanya juga terungkap saat korban berinisial TS, IM, dan pihak Lembaga Pembiayaan Kredit (leasing) yang termasuk dalam anggota APPI (Asosisasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia) melaporkan ada unit kendaraan yang hilang.
Polisi masih menyelidiki kemungkinan adanya oknum dari leasing yang turut membantu aksi pelaku.
Selain itu, mereka juga menampung beberapa kendaraan dari hasil pencurian.
"Para tersangka juga menampung beberapa kendaraan yang merupakan hasil curian," kata dia.
Ia menuturkan, para tersangka mendapatkan beberapa kendaraan bodong ini dari wilayah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Selanjutnya, tersangka menampung kendaraan hasil pembelian mereka di gudang milik Zeni Angkatan Darat, Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca juga: Awal Terkuaknya Gudang TNI di Sidoarjo Jadi Tempat Penyimpanan 264 Kendaraan Curian
"Kendaraan tersebut rata-rata tidak dilengkapi dengan STNK maupun BPKB sebagai identitas ketika dibeli ataupun ditampung oleh para pelaku," papar Wira.
"Kendaraan tersebut itu ditampung di sebuah gudang di Sidoarjo, Jawa Timur," tambah dia.
Para pelaku menampung kendaraan ini sambil mempersiapkan kontainer untuk diselundupkan kendaraan ke Timor Leste.