Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sebut APK di Jalan Raya Bogor Terlalu Banyak, Harus Dibatasi

Kompas.com - 15/01/2024, 22:27 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga bernama Seno (34) menyayangkan ramainya alat peraga kampanye (APK) di Jalan Raya Bogor wilayah Jakarta Timur.

"Penempatan seharusnya dibatasi, jangan kayak begini. Ini sih sudah keterlaluan karena banyak banget," kata dia di Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (15/1/2024).

Pemasangan APK marak terjadi di Jalan Raya Bogor kawasan Jakarta Timur sepanjang 11 kilometer, mulai dari Rumah Sakit Restu Kasih sampai SPBU seberang PT Panasonic Depok.

Baca juga: Banyak Baliho Partai dan Caleg di Jalan Raya Bogor, Warga: Nyampah dan Polusi Visual!

APK berupa bendera, spanduk, poster, dan baliho partai politik (parpol) dan calon legislatif (caleg) marak dipasang di pagar pembatas jalan raya.

Padahal, deretan APK itu sudah ramai dipasang di sisi kanan dan kiri Jalan Raya Bogor.

Beberapa parpol ternama terpantau memasang APK yang menunjukkan partai dan caleg yang diusung.

Partai-partai itu adalah PSI, Golkar, PKS, Nasdem, dan PAN. Spanduknya pun beragam. Ada yang baru dipasang, ada pula yang sudah lama terpasang.

Baca juga: Berbelit-belitnya Sanksi buat Caleg dan Parpol yang Pasang Baliho Asal-asalan di Tempat Umum

"Dibatasi pemasangan bendera, spanduk, dan lain-lain. Misalnya dengan jarak tertentu, ketinggian atau dimensi tertentu. Jadinya kan enggak bikin jalanan keramaian dan kelihatan kumuh," terang Seno.

Sementara material pemasangan baliho, Seno berharap agar ada aturan khusus berkait jenis pengikat dan tiang penyangganya.

"Pokoknya ada aturan supaya enggak bahayakan masyarakat. Misalnya diikat dengan apa, tiangnya kokoh, jadi enggak gampang rusak pas ketiup angin atau jadi sobek," tutur Seno.

Sementara itu, warga lainnya bernama Oman (20) mengatakan bahwa pemasangan APK seharusnya turut memerhatikan para pelaku usaha di sepanjang Jalan Raya Bogor.

Baca juga: Banyak Spanduk Partai dan Caleg Meleyot di Jalan Raya Bogor, Bahayakan Pengendara Motor

Sebab, beberapa baliho di tepi jalan berukuran cukup besar dan menutupi akses menuju sejumlah pertokoan.

"Walau memang ada toko yang bukan dimiliki penjual langsung, tapi tetap saja baliho-baliho gede menghalangi penjual yang lagi kerja," ujar Oman di Kramatjati, Jakarta Timur.

Selain itu, baliho juga memakan tempat dan menyulitkan para konsumen memarkirkan kendaraan mereka.

"Di pinggir jalan boleh saja, tapi pemasang seharusnya hargai juga lah para penjual yang tempat usahanya ketutupan baliho," tegas Oman.

Baca juga: Spanduk Caleg Dicap Tersangka Penusukan Pohon, Warga: Biar Kapok!

Untuk Mamad (73), ia tidak terlalu memusingkan lokasi APK dipasang.

Hanya saja, ia meminta agar pihak-pihak terkait lebih berhati-hati dalam memasang APK, terutama yang berukuran besar seperti baliho dan spanduk.

"Kalau dipasangnya rapi dan tepat, enggak bakal ada yang rusak atau copot. Enggak enak juga dilihat kalau ada yang rusak, dan bahaya untuk pengendara motor dan mobil," tutur dia di Kramatjati, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total Sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total Sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com