TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pembangunan trotoar sedang berlangsung di Jalan Benda Raya, Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, sejak dua bulan terakhir.
Namun, pembangunan trotoar menghadirkan "masalah" baru bagi masyarakat sekitar meski sejatinya upaya tersebut baik untuk pedestrian.
Sebab, sejumlah hal yang merugikan justru terjadi usai trotoar tersebut dibangun.
Baca juga: Pembangunan Trotoar di Pamulang Dikeluhkan Pedagang, Bikin Ruko Tergenang Air
Salah satu pedagang bernama Anwar, bukan nama sebenarnya, menyebut bahwa pembangunan trotoar jalanan di depan rukonya menggenang setiap hujan deras.
"Kalau hujan, air tergenang gara-gara pembangunan trotoar ini. Entar kalau hujan, airnya ke sini," kata Anwar sambil menunjuk sudut di depan tokonya, Senin (15/1/2024).
Anwar mengatakan, munculnya genangan air disebabkan oleh tak ada lubang atau saluran air yang dibuat oleh para pekerja yang membangun trotoar.
Hal tersebut pada akhirnya membuat air tak mengalir dan mengendap di jalanan depan rukonya.
"Salurannya enggak dikasih, enggak dilubangin, enggak dibobol," ucap Anwar.
"Itu enggak ada pembuangan airnya, jadinya mengendap airnya. Itu kalau mobil lewat kencang saat hujan, muncrat airnya sampai ke sini. Apalagi musim hujan kayak begini," timpal pemilik ruko bernama Akbar, bukan nama sebenarnya, dalam kesempatan yang sama.
Baca juga: Sebelum Ada Pembangunan Trotoar di Pamulang, Pedagang Sebut Jalan Benda Raya Tak Pernah Tergenang
Anwar mengungkapkan, sebelum adanya proyek pembangunan trotoar, Jalan Benda Raya tidak pernah tergenang air saat hujan.
Sebab, saat itu masih ada lubang saluran air untuk mencegah terjadinya genangan saat hujan mengguyur wilayah Pamulang dan sekitarnya.
“Enggak (ada genangan air). Karena, ada lubangnya,” ujar Anwar.
Imbas adanya genangan air setiap hujan turun, permukaan Jalan Benda Raya menjadi rusak dan berlubang.
Padahal, jalanan tersebut baru saja diaspal pada Desember 2023 lalu.
Baca juga: Jalan Benda Raya Pamulang Berlubang, padahal Baru Sebulan Diaspal
“(Bulan) Desember (diaspalnya). Sekarang sudah berlubang lagi. Ya karena air, tergenang air,” ujar Anwar.
Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Senin kemarin, lubang di Jalan Benda Raya memiliki kedalaman dua hingga tiga sentimeter.
Lubang ini berada di bagian kiri jalan yang menuju arah Kantor Wali Kota Tangerang Selatan. Di sekitar lubang tersebut, terdapat sejumlah kerikil yang diduga terkikis dari aspal jalanan.
Karena itu, para pengendara yang melintas di Jalan Benda Raya memperlambat laju kendaraannya. Mereka berusaha untuk menghindari lubang tersebut.
Guna mencegah adanya air yang menggenang, Anwar berencana membuat saluran air di depan tokonya.
Baca juga: Curhat Pedagang di Jalan Benda Pamulang soal Proyek Pembangunan yang Sering Menyusahkan
“Ini kan begini doang, ya paling kami yang rapikan sendiri,” kata Anwar.
Kendati demikian, Anwar berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan bisa membuat saluran air sehingga air hujan bisa mengalir.
(Tim Redaksi: Baharudin Al Farisi, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Irfan Maullana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.