Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan di Tempat Kasus Pengeroyokan Aktivis KAMMI di Duren Sawit, Sudah Sebulan Pelaku dan Motif Masih Misteri

Kompas.com - 18/01/2024, 09:40 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus pengeroyokan yang dialami aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di Duren Sawit, Jakarta Timur, masih jalan di tempat.

Aktivis KAMMI bernama Rizki Agus Saputra diduga dikeroyok oleh anggota TNI AU berinisial Praka RA beserta dua orang yang diduga warga sipil, Jumat (15/12/2023) siang.

Sudah sebulan berlalu, teka-teki pengeroyokan itu belum menemui titik terang. Kuasa hukum Rizki, Zainur Ridlo, mendesak polisi agar segera mengamankan warga yang ikut terlibat dalam kasus tersebut.

Baca juga: 2 Pelaku Masih Buron, Kuasa Hukum Nilai Kasus Pengeroyokan Aktivis KAMMI Masih Mandek

"Ini terkesan lambat. Saya sudah sampaikan ciri-ciri, nama, inisial, tinggal diproses saja. Tapi kok ini terkesan lambat," kata Zainur Ridlo, Rabu (10/1/2024).

Adapun Praka RA telah ditetapkan sebagai tersangka dan kini ditahan di Rumah Tahanan Militer (RTM) Satuan Polisi Militer (Satpom) Lanud Halim Perdanakusuma.

Motif belum terungkap

Hingga saat ini, motif pengeroyokan masih belum diketahui meski perkara ditangani oleh dua instansi sekaligus.

"Dari Satpom Lanud Halim Perdanakusuma belum memberikan keterangan soal motif," ungkap Zainur, Rabu (17/1/2024).

Baca juga: Sudah Sebulan, Motif Pengeroyokan Aktivis KAMMI Belum Terungkap

Kasus yang menimpa korban ditangani oleh Satpom Lanud Halim Perdanakusuma dan Polres Metro Jakarta Timur sejak pertengahan Desember 2023.

Kendati demikian, dua instansi itu masih belum mengungkapkan motif dan penyebab tiga pelaku mengeroyok korban.

Zainur menuturkan, motif dan penyebab pengeroyokan yang ditafsirkan oleh orang-orang adalah perselisihan di jalanan.

Namun, ia menegaskan, dua poin itu masih menjadi misteri. Sebab, pihak korban tidak mengetahui isi berita acara perkara (BAP) milik Praka RA.

"Tapi, dari Satpom Lanud Halim Perdanakusuma belum memberi keterangan. Sampai sekarang tidak menyampaikan penyebab terjadinya pengeroyokan," imbuh dia.

Sementara dari Polres Metro Jakarta Timur, belum ada keterangan terkait motif lantaran belum memeriksa Y.

Baca juga: Babak Baru Kasus Pengeroyokan Aktivis KAMMI, Oknum TNI AU yang Terlibat Jadi Tersangka dan Ditahan

Pelaku masih buron

Zainur menegaskan, ada tiga terduga pelaku dalam peristiwa pengeroyokan yang menimpa kliennya tersebut. Namun, baru satu pelaku yang ditangkap.

Dua orang yang diduga mengeroyok Rizki masih buron. Hingga saat ini, orban belum menerima informasi apa pun terkait pemeriksaan maupun proses penangkapan keduanya.

"Karena secara resmi, sampai saat ini tidak ada pemberitahuan tentang perkembangan hasil penyelidikan kepada kami," ungkap Zainur.

Zainur menilai penanganan perkara ini seolah-olah tidak serius. Pasalnya, salah satu terduga pelaku sudah diketahui identitasnya.

Baca juga: Identitas Warga Sipil yang Keroyok Aktivis KAMMI Masih Misteri, tetapi Ciri-ciri Sudah Dikantongi

"Polres tinggal koordinasi dengan Satpom Lanud. Polres tinggal minta data ke sana untuk panggil Y, kan enak. Tapi sampai sekarang belum dilakukan," tegas Zainur.

Menurut Zainur, pihak Polres Jakarta Timur baru memberitahukan akan berkoordinasi dengan Satpom Lanud Halim Perdanakusuma.

Namun, dia tidak mengetahui bagaimana progres koordinasi tersebut. Zainur berharap, penyelidikan bisa segera naik ke tahap penyidikan.

Selain itu, Y pun masih belum diketahui apakah sudah diperiksa atau belum. Jika belum, Zainur menganggap polisi melakukan pembiaran lantaran Y masih berkeliaran dengan bebas.

"Jangan sampai penegakan hukum tebang pilih. Siapa yang dekat dengan kekuasaan perkaranya berjalan, yang tidak dekat perkaranya tidak jalan," imbuh dia.

Baca juga: Oknum TNI AU Pengeroyok Aktivis KAMMI Mengenali Seorang Pelaku Lainnya

Ciri-ciri pelaku sudah dikantongi

Identitas salah satu warga sipil yang mengeroyok Rizki masih misterius. Namun, pihak korban dan penyidik dari Satpom Lanud Halim Perdanakusuma telah mengantongi ciri-ciri pelaku.

"Kalau yang satunya, kami sudah identifikasi ciri-cirinya. Wajahnya kelihatan dan mudah dicari," kata Zainur.

Untuk terduga warga sipil, baru satu yang identitasnya diketahui, yakni Y.

Sementara pelaku yang identitasnya masih misteri, wajahnya terpampang jelas dari tiga rekaman kamera CCTV yang diperoleh Satpom Lanud Halim Perdanakusuma.

Untuk keperluan penyidikan, Zainur tidak mengungkapkan lebih lanjut ciri-ciri pelaku.Informasi tersebut telah disampaikan oleh pihaknya kepada penyidik di Polres Metro Jakarta Timur.

Baca juga: Identitas Warga Sipil yang Keroyok Aktivis KAMMI di Duren Sawit Terungkap, Inisialnya Y

"Wajahnya gampang untuk dicari, cuma masalahnya, apakah kepolisian mau bekerja dengan serius atau tidak untuk mengungkap pelaku ini," kata Zainur.

Sebab, sejak laporan terhadap dua terduga warga sipil ini dibuat di Polres Metro Jakarta Timur pada 18 Desember 2023, belum ada perkembangan lebih lanjut.

(Tim Redaksi : Vincentius Mario, Nabilla Ramadhian, Jessi Carina, Akhdi Martin Pratama, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan Sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan Sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Megapolitan
Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com