Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatannya Tak Seberapa, Penjaga Tanjakan Lengkong Selalu Sisihkan Uang untuk Sedekah

Kompas.com - 24/01/2024, 09:32 WIB
Baharudin Al Farisi,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu penjaga Tanjakan Lengkong bernama Arifin (57) mengaku, selalu menyisihkan pendapatan hariannya untuk bersedekah.

Ia menyadari, meski pendapatannya ini tak seberapa, beramal merupakan suatu hal yang paling penting menurut keyakinannya.

“Harus (sedekah setiap hari). Paling tidak, membersihkan uang yang ada. Walaupun sedikit, enggak apa-apa,” ujar Arifin saat ditemui Kompas.com di Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2024).

Baca juga: Mengenal Tanjakan Lengkong di Permukiman Jakarta yang Disebut Mirip Rio de Janeiro

Arifin bukan satu-satunya penjaga Tanjakan Lengkong. Ia dan teman-temannya bergantian satu sama lain pada jam-jam tertentu.

Tugas penjaga Tanjakan Lengkong ini hanya satu, mengatur para pengendara motor yang melintas dengan penerapan sistem buka tutup.

Para penjaga hanya memberikan aba-aba berupa teriakan dan lambaian tangan untuk pengendara motor yang naik atau turun.

Meski terkesan mudah, menjadi penjaga Tanjakan Lengkong ini merupakan suatu hal yang sukar. Mereka harus menahan emosi ketika ada pengendara yang susah diatur.

“Nih kayak begini, orang-orang yang kayak begini enggak menyadari pentingnya keselamatan,” ujar Arifin ketika mencontohkan ada pengendara sepeda motor yang acuh dengan aba-abanya.

Oleh karena itu, walau sudah ada penjaga Tanjakan Lengkong, keributan antara pengguna jalan tidak terhindarkan gara-gara saling mendahului dan minimnya kesadaran keselamatan.

Baca juga: Cerita Penjaga Tanjakan Lengkong di Pejaten Timur, Beribadah demi Keselamatan Pengendara

Pria asal Purwokerto, Jawa Tengah itu menganggap pekerjaan penjaga Tanjakan Lengkong adalah sebuah ibadah.

Melalui pekerjaannya ini, Arifin bisa banyak membantu orang lain.

“(Yang mendorong mau jadi penjaga) terutama adalah ibadah. Ibadah itu kan bukan cuma solat, ibadah itu luas. Kayak kamu menginformasikan agar orang banyak tahu, itu ibadah,” tutur Arifin.

“Yang terutama, tanamkan niat ibadah. Menolong orang yang jatuh di Tanjakan Lengkong atau menunjukkan jalan saat orang lewat sini, ibadah. Kalau hidup digunakan untuk ibadah, itu enjoy,” tutur Arifin sambil tersenyum.

Untuk diketahui, Tanjakan Lengkong yang sudah diaspal ini memiliki panjang berkisar 15 meter, lebar 1 meter, dengan kondisi melengkung.

Di sisi kanan Tanjakan Lengkong, terdapat sebuah tangga kecil yang terbuat dari semen untuk warga lokal melintas ketika berjalan kaki.

Baca juga: Kisah Penjaga Tanjakan Lengkong Menanti Keikhlasan Pengendara Motor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan 'Ramp Check' Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan "Ramp Check" Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

Megapolitan
Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Korban Begal Bermodus "Debt Collector" di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Megapolitan
Polisi Ungkap Alasan Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah: Merasa Dijauhi Teman

Polisi Ungkap Alasan Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah: Merasa Dijauhi Teman

Megapolitan
Siswa yang 'Numpang' KK di DKI Tak Bisa Daftar PPDB Tahun Ini

Siswa yang "Numpang" KK di DKI Tak Bisa Daftar PPDB Tahun Ini

Megapolitan
Sudah Berusia 70 Tahun, Mian Pesimistis Pemprov DKI Beri Pekerjaan buat Jukir Liar Lansia

Sudah Berusia 70 Tahun, Mian Pesimistis Pemprov DKI Beri Pekerjaan buat Jukir Liar Lansia

Megapolitan
Kronologi Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Kronologi Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Megapolitan
Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Megapolitan
PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

Megapolitan
Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com