Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omzet Anjlok karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pusat Grosir Bogor Terpaksa Rumahkan Karyawan

Kompas.com - 29/01/2024, 17:29 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

BOGOR, KOMPAS.com - Rian (45), pedagang di Pusat Grosir Bogor (PGB), Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, mengaku terpaksa merumahkan karyawannya akibat omzetnya anjlok karena sepi pembeli.

Kini, dua toko yang Rian miliki saat ini dijaga langsung oleh ia dan sang istri.

“Pengurangan karyawan langsung. Kalau dua toko ini satu saya sendiri yang jaga. Di bawah istri yang nungguin langsung, jadi enggak pakai karyawan,” ungkap Rian saat diwawancarai Kompas.com, Minggu (28/1/2024).

Baca juga: Omzet Anjlok karena Sepi, Pedagang PGB: Imbas Covid-19, Makin Hancur-hancuran

Rian bercerita, sejak pandemi Covid-19 melanda pada 2020, ia harus berjuang keras untuk mempertahankan usahanya.

Bahkan, ia merelakan dua mobil kesayangannya dijual untuk menambah modal.

“Untuk mengatasinya nombok terus, duit tabungan yang terkuras, kendaraan juga hilang. Sebelum corona saya punya mobil dua, karena dijual untuk nombok, untuk nambah modal lagi,” ujar Rian.

Rian mengaku bahwa tadinya ia memiliki 11 toko di PGB sebelum Covid-19 melanda.

Namun, ia terpaksa menutup sembilan toko agar bisa menutup biaya operasional.

“Toko saya dari 11, (sekarang) tinggal dua,” imbuh dia.

Baca juga: Pusat Grosir Bogor Kian Sepi Pengunjung, Banyak Kios Tutup

Agar tidak menunggak pembiayaan sewa, Rian tetap menjajakan barang dagangannya meski PGB sepi pembeli.

“Dulu sempat tutup semua ini baru mulai buka satu, dua daripada menunggak terus pembayaran sewa,” ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah pedagang di PGB mengeluhkan daya beli masyarakat yang menurun. Hal ini berdampak pada omzet mereka yang ikut merosot.

Sepinya pembeli diakui salah satu pedagang baju batik Burhanudin (51). Dia mengatakan, saat ini, omzetnya anjlok hingga 60 persen.

"Penurunan sampai 60 persen itu bisa terjadi, jadi kita para pedagang bisa gak dapat uang. biasanya ada aja, tapi ngepas sekali," ujar Burhanudin saat diwawancarai Kompas.com, Minggu.

Penurunan omzet sudah Burhanudin rasakan sejak tahun 2019.

Baca juga: Pedagang di Pusat Grosir Bogor Banting Harga dan Jualan Online agar Dagangan Tetap Laku

Penjualan semakin menurun imbas pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia di tahun 2020.

"Jauh dari zaman dulu, cari uang dulu gampang, sebenarnya sebelum Covid-19 sudah mengalami penurunan, ditambah lagi Covid-19 jadi makin hancur-hancuran," ungkap Burhanudin.

(Tim Redaksi: Ruby Rachmadina, Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com