"Dia (Heru Budi) mau kami huni sementara Rusun Tanjung Priok atau Rusun Pasar Rumput, terus bangunan Kampung Susun Bayam ini untuk siapa?" kata Furqon, Minggu (28/1/2024).
Baca juga: Aktivis Sebut Anak-anak Kampung Susun Bayam Alami Trauma, Khawatir Orangtuanya Ditangkap Polisi
Furqon dan warga lain pun masih tetap memutuskan tinggal di bangunan KSB. Hal ini sesuai legalitas yang diberikan Anies saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Ia yakin, bangunan rumah susun ini diperuntukkan bagi eks warga Kampung Bayam.
"Sesuai dasar dan keputusan legalitas yang sudah ditetapkan oleh gubernur sebelumnya Bapak Anies Baswedan, itu Kampung Susun Bayam ya untuk warga Kampung Bayam," jelas dia.
Pembangunan rusun baru untuk eks warga Kampung Bayam dianggap solusi menyelesaikan polemik Rusun Kampung Susun Bayam.
Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia (UI) Ramadhan berujar, rencana Heru tersebut tentu sudah melalui proses panjang dan sudah dipertimbangkan.
"Yang akan diambil oleh Pak PJ sudah melalui proses panjang mediasi antar-stakeholder yang didalamnya juga warga terkait. Sebab persoalan ini terjadi saat transisi kepimpinan," ujar Ramadhan saat dihubungi, Senin.
Baca juga: KSB Bakal Dijadikan Hunian Pekerja JIS, Pakar Sebut Warga Eks Kampung Bayam Bisa Terlibat
Menurut Ramadhan, rencana menyediakan rusun baru dapat mengambarkan bahwa Heru Budi memikirkan warganya.
"Beliau sudah melakukan diskusi dan tabayun untuk menyelesaikan problem ini. Hemat saya, hal itu menjadi keputusan yang win-win solution," kata Ramadhan.
Bahkan, Heru Budi dinilai juga memberikan solusi untuk eks warga Kampung Bayam itu selama rusun baru itu dalam proses pembangunan.
Pakar tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Yoga mengatakan, relokasi warga eks Kampung Bayam sudah sesuai dengan semangat Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Daerah Khusus Jakarta.
Dalam RUU itu, Jakarta direncanakan bakal menjadi pusat perekonomian nasional dan kota global setelah tak lagi jadi ibu kota negara.
"Maka Pemprov Jakarta dapat merencanakan pengembangan kawasan tematik," ucap Nirwono kepada Kompas.com, dikutip Sabtu (27/1/2024).
Pengembangan konsep tematik itu merujuk pada ide menjadi kawasan salah satunya Gelora Bung Karno Senayan dan JIS sebagai pusat kegiatan olahraga bertaraf internasional.
"Dengan demikian Kawasan JIS dan sekitar sebagai pusat kegiatan olahraga internasional perlu dilakukan penataan bangunan dan lingkungan," ucap Nirwono.