Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencuri Modus Pecahkan Kaca Mobil Beraksi Lagi di Bekasi, Bawa Kabur Harta Korban untuk Foya-foya dan Narkoba

Kompas.com - 31/01/2024, 21:59 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Bukannya kapok pernah masuk jeruji besi, residivis pencuri beserta penadah barang hasil curian dalam kasus pencurian bobol kaca mobil di Kota Bekasi, berulah lagi.

Sebagai informasi, pelaku yang berinisial AS merupakan residivis kasus serupa. Dia pernah melakukan aksi pencurian bobol kaca mobil di luar wilayah Jawa.

"Untuk AS memang residivis, tapi bukan di wilayah Jakarta (dan sekitarnya) tapi di luar Jawa, residivis kasus yang sama," ucap Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Bekasi Selatan Komisaris Untung Riswanji, Rabu (31/1/2024).

Baca juga: Kronologi Kasus Pencurian Modus Pecah Kaca Mobil di Bekasi, Pelaku Beraksi Kurang dari Semenit

Penangkapan AS itu membawa polisi kepada dua penadah yang juga turut menjadi tersangka, HS dan AC.

"Kami juga bisa mengamankan penadah yang masih memegang barang-barang hasil curian AS bersama TR," kata Untung.

Kronologi

Untung menjelaskan, pengungkapan kasus ini bermula dari laporan pembobolan kaca mobil dari korban berinisial BDS (25) pada Selasa (23/1/2024).

Menurut Untung, modus pencurian pembobolan kaca mobil yang dilakukan AS dan TR dilakukan secara random alias acak.

Saat itu, AS dan TR melihat mobil BDS terparkir di jalan pada pukul 19.00 WIB. Tak butuh waktu lama, keduanya berhasil membobol kaca mobil korban.

Baca juga: Pecah Kaca Mobil, Pencuri Bawa Kabur Kamera hingga Lensa Senilai Rp 95 Juta

Korban yang hendak memasukan mobil ke garasi itu syok melihat kaca mobil sebelah kanan sudah pecah dan barang-barang di dalam hilang.

"BDS yang bekerja di salah satu perusahaan otomotif bagian marketing photograpy kehilangan satu buah tas," kata Untung.

Dalam melakukan kejahatannya itu, AS dan TR membagi peran. AS menunggu di kendaraan motor sambil berjaga membawa senpi.

"AS standby di sepeda motornya dengan menggunakan senjata api rakitan yang diselipkan di pinggang, sudah berisi amunisi 9 milimeter," jelasnya.

Adapun untuk memecahkan kaca mobil korban, AS dan TR hanya membutuhkan waktu kurang dari satu menit dengan alat pemecah kaca yang tak mengeluarkan suara.

"Alat ini yang digunakan untuk pecah kaca, namanya saya kurang tapi (cara kerjanya) dipepetkan ke kaca, ditelan dikit, ini lancip, langsung retak, copot kacanya," ucap Untung.

Baca juga: Jari Bocah di Pulogadung Terjepit Sambungan Pintu Kaca

Untuk foya-foya dan narkoba

Belum genap seminggu dari aksinya itu, AS tertangkap. Polisi juga menangkap dua pelaku lain, penadah berinisial AC dan HS.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com