Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Perundung Siswa Binus School Beraksi Ramai-ramai agar Terlihat seperti Jagoan

Kompas.com - 20/02/2024, 17:33 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perundungan terhadap siswa di Binus International School Serpong, Tangerang Selatan, dilakukan beramai-ramai oleh kelompok "Geng Tai".

Pengamat Kebijakan Pendidikan sekaligus Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Profesor Cecep Darmawan menyebut, aksi dilakukan secara keroyokan agar mereka terlihat seperti jagoan.

"Kekuatan exhibition (dipamerkan) menimbulkan (perasaan), 'wah, kami lah jagoannya. Kami lah geng jagoannya'. Ada kepuasan, dan itu yang bahaya," ujar dia saat dihubungi, Selasa (20/2/2024).

Baca juga: Perundungan “Geng Tai” Viral, Pemilik Warung Ibu Gaul Ditelepon Alumni Binus School Serpong

Cecep menjelaskan, dari aspek psikologis massa, perundungan secara beramai-ramai dilakukan karena tidak ada yang akan menganggap aksi itu itu sebagai "tindakan heroik" jika pelaku bertindak seorang diri.

"Ada solidaritas kelompok, bahwa 'kami yang melakukan (perundungan) adalah kelompok yang kuat. Kami di atas daripada yang di-bully'. Ada perasaan itu, dan ingin dipamerkan," kata dia.

Dengan dipamerkannya aksi perundungan kepada khalayak yang lebih luas, terutama rekan satu geng, pelaku merasa bak jagoan.

Mencari pengakuan

Para pelaku perundungan itu merupakan siswa senior di sekolah tersebut. 

Ciri khas para remaja pada usia tersebut adalah soal eksistensi. Namun, " Gang Tai" justru mencari eksistensi lewat sesuatu yang negatif.

"Mereka ingin ada pengakuan, baik dari kelompok maupun orang lain, itu saja. Ingin meneguhkan bahwa sedang mencari jati diri," kata Cecep.

Ia menyayangkan para remaja yang menyalurkan tenaga ke arah negatif seperti perundungan, bukannya ke arah positif.

Padahal, ujar Cecep, seharusnya para remaja itu dapat dengan mudah mencari pengakuan dari hal yang lebih positif, entah dalam bidang olahraga maupun kesenian.

"Mencari jati diri, caranya ada dua. Ada cara baik dan buruk. Mereka salah langkah, mencari lewat cara yang buruk. Eksisnya karena hal yang buruk, bukan yang positif," kata Cecep.

Baca juga: Binus School Serpong Diminta Cari Cara Bubarkan Geng Tai Perundung Siswa 

Sebagai informasi, kasus ini mencuat setelah salah satu akun di media sosial X, @BosPurwa, menuliskan dugaan perundungan oleh "Geng Tai" di sekolah tersebut terhadap salah seorang siswa.

Unggahan itu mengungkapkan bahwa korban dirundung oleh senior atau kakak tingkatnya yang memiliki kelompok “Geng Tai”.

Sementara perundungan dilakukan terhadap anggota baru yang akan bergabung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com