Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Pencurian Brankas di Rumah Ciracas: Pelaku Panjat Pagar dan Bobol Pintu, lalu Tersenyum Usai Beraksi

Kompas.com - 20/03/2024, 10:52 WIB
Nabilla Ramadhian,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah rumah mewah di Ciracas, Jakarta Timur, menjadi target pencurian brankas oleh dua pria tak dikenal, Rabu (13/3/2024) sore.

Pemilik rumah bernama Ria (36) mengatakan, peristiwa tersebut terjadi saat ia sekeluarga sedang berada di luar kota sejak Sabtu (9/3/2024).

"Memang kami tidak punya asisten rumah tangga atau orang untuk menunggu rumah, jadi biasanya saya titip ke tetangga sebelah," jelas Ria kepada Kompas.com, Selasa (19/3/2024).

Baca juga: Rumah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Pada Rabu sekitar pukul 12.00 WIB, Ria memantau kamera CCTV di rumahnya. Saat itu kondisi masih aman.

Sekitar pukul 16.30 WIB, saudara Ria menelepon untuk memberi tahu bahwa pintu rumah dalam keadaan terbuka.

Pagar rumah berada dalam posisi agak miring meski tidak terbuka. Tiga gembok pengaman pun masih terpasang.

"Suami saya cek CCTV dari jam 15.00 WIB. Jam 15.23-an WIB, terekam ada pengendara motor, dua orang (berboncengan)," ujar dia.

Pencuri beraksi

Berdasarkan rekaman kamera CCTV, Ria sekeluarga melihat cara para pelaku beraksi. Awalnya, mereka mondar-mandir berboncengan naik motor.

Lalu, hanya satu yang turun, sementara satu lagi tetap di motor untuk memantau situasi sambil berpura-pura main HP.

Baca juga: Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Pelaku yang turun berjalan dengan santai menuju pagar rumah Ria dan memanjatnya. Saat itu, ia masih mengenakan topi dan menutup wajah dengan masker.

Masih berjalan dengan santai, ia menuju pintu rumah Ria. Di sana, pelaku mengeluarkan linggis dan membobol pintu masuk.

Walhasil, pintu mengalami banyak kerusakan sampai akhirnya terbuka. Di dalam rumah, ia sempat mondar-mandir sebelum menuju ke ruangan tempat brankas berada.

Pelaku menggotong brankas ke halaman rumah Ria dan menaruhnya di dekat pagar. Saat ini, pelaku sudah melepas masker.

Awalnya, ia mencoba membuka pagar, tetapi tidak bisa. Pelaku sempat berjalan masuk ke dalam rumah. Pada saat inilah dia melepas topi sambil tersenyum.

Cara berjalannya pun santai, sama seperti saat ia berhasil memanjat pagar rumah Ria untuk mencuri brankas.

Tidak lama kemudian, pelaku yang kembali mengenakan topinya itu berjalan lagi ke arah pagar untuk membobolnya, tetapi gagal.

Baca juga: Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Pencuri lainnya menghampiri dari luar. Entah apa yang dibicarakan, tetapi maling yang berada di halaman rumah Ria bergegas menggotong brankas ke sisi kanan halaman.

Ia menaruh brankas di sebuah tumpukan barang, lalu memanjat tembok pagar. Pada saat yang sama, rekannya memanjat titik yang sama dari luar.

Lalu, pencuri yang berada di halaman Ria mengangkut brankas dan menyerahkannya ke rekannya. Kemudian, ia memanjat keluar dan para pelaku langsung kabur.

"Brankas beserta isinya diambil. Total Rp 150 jutaan," ungkap Ria.

Brankas itu berisi sejumlah barang berharga yang mencakup dua BPKB motor, satu BPKB mobil, uang tunai, berlian, dan emas.

Kemudian lima pasang jam tangan, jam tangan milik anak Ria, tiga buku tabungan, gelang giok, dan logam mulia.

Memantau selama tiga hari

Baca juga: Pencuri Brankas Rumah di Ciracas Tersenyum Usai Beraksi, Terekam CCTV

Berdasarkan keterangan warga yang melihat para pelaku mondar-mandir, keduanya sudah memantau sejak tiga hari lalu setiap hari.

"Mondar-mandir sih, sepertinya mantau. Untuk tanya-tanya ke warga (pura-pura cari alamat) sih enggak ya," ujar Ria.

Selama tiga hari memantau, para pelaku mondar-mandir berboncengan pakai motor. Sebelumnya, mereka tidak pernah terlihat di sekitar lokasi.

Ria mengatakan, selama tiga hari itu para pelaku rutin membeli sesuatu di toko kelontong milik ketua RT setempat.

Entah apa yang dibeli, tetapi keduanya selalu menghabiskan uang senilai Rp 5.000 setiap harinya.

"Kata pak RT mereka sempat beli setiap harinya senilai Rp 5.000. Pura-pura beli sesuatu di warung, dan nongkrong di pos juga," ucap Ria.

Selain itu, gelagat mereka pun mencurigakan saat belanja di warung tersebut. Mereka kerap celingukan seperti sedang memantau situasi atau mengecek apakah ada kamera CCTV atau tidak.

Baca juga: Maling Brankas di Ciracas Sudah Pantau Situasi 3 Hari Sebelum Beraksi

Ria langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Ciracas pada hari yang sama

Sampai saat ini, penyelidikan masih berlangsung, termasuk proses identifikasi wajah pelaku yang terpampang jelas di rekaman kamera CCTV.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com