JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum wanita korban dugaan pelecehan seksual berinisial WS (29), Tommy Lambuaso mengatakan, terduga pelaku berinisial ANL menghilang sejak kasus itu mencuat di publik.
Ia pun sangat menyayangkan tindakan ANL yang diketahui merupakan mantan Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jakarta Barat tersebut.
"Kooperatif dong (ANL). Kalau benar enggak melakukan tindakan ini, speak up dan jangan menghilang," ucap Tommy saat dikonfirmasi, Jumat (29/3/2024).
Di sisi lain, Tommy berharap aparat kepolisian mampu segera menangkap terduga pelaku agar ia mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
Tommy menambahkan, kondisi mental, fisik, dan rohani klien masih terganggu akibat dugaan pelecehan seksual yang dialaminya.
Kompas.com sendiri telah beberapa kali mencoba menghubungi ANL atas peristiwa ini. Namun, tidak kunjung ada jawaban.
Diberitakan sebelumnya, kasus ini menimpa WS pada 5 Desember 2023 lalu.
WS awalnya mendaftar jadi buzzer untuk menaikkan elektabilitas PSI pada Pemilu 2024.
Namun, ANL malah mengajak WS ke rumahnya dan melakukan diduga kekerasan seksual di kamar pelaku sendiri.
WS mengatakan, rumah ANL malam itu dalam keadaan sepi. Karena tak berdaya, ia hanya bisa melawan korban seadanya dan teriak minta tolong.
Teriakan itu tidak bisa didengar sampai ke tetangganya. WS pun menangis kencang dan alami trauma.
Pelaku pun mengurung WS dari malam hingga pagi hari pada hari itu.
Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar
Usai kejadian, WS didampingi anggota Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) melapor ke Polda Metro Jaya.
Laporan ini teregister dengan nomor LP/B/135/I/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 10 Januari 2024.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, polisi masih mendalami laporan itu.