Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Kompas.com - 16/04/2024, 07:07 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penumpang di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, mengeluhkan aksi oknum porter terminal yang dianggapnya berlebihan saat menawarkan jasanya.

Salah satunya Syahla (23). Ia mengaku risih saat oknum porter itu memaksa untuk menggunakan jasanya.

"Ada yang maksa sampai narik-narik tas saya. Saya jadi takut sih," ujar dia saat berbincang dengan Kompas.com di Terminal Kampung Rambutan, Senin (15/4/2024).

Syahla sendiri usai mudik dari kampung halamannya di Palembang, Sumatera Selatan. 

Baca juga: Curhat Porter di Pelabuhan Merak, Cuan Menipis Gara-gara Troli Gratis

Syahla sebenarnya merasa iba dengan para porter yang notabene sudah berusia tua. Tetapi, perasaan ibanya itu justru berganti dengan tidak nyaman ketika ada oknum yang memaksa. Apalagi, Syahla merupakan penumpang perempuan.

Ia berharap ke depannya pengelola Terminal Kampung Rambutan bisa menertibkan kuli panggulnya agar tidak memaksa penumpang menggunakan jasanya.

"Mungkin orang-orang yang mau bantu-bantu (porter) jangan memaksa saja sih, karena itu serem untuk perempuan," sambung dia.

Sementara itu, pemudik lain bernama Yeni (25) berharap tingkat keamanan di terminal ini juga lebih ditingkatkan.

Yeni mengaku masih merasa takut ketika harus naik bus dari Terminal Kampung Rambutan. 

Baca juga: Cerita Dwi, Porter Stasiun Gambir yang Sering Tak Dapat Pelanggan karena Dianggap Sudah Tua

Sebab, menurutnya, terminal ini cukup rawan dari tindak kejahatan semisal aksi pencopetan dan lainnya.

"Tingkat keamanan belum meningkat, saya masih takut karena masih rawan," ucap dia.

Ia berharap ke depannya pengelola Terminal Kampung Rambutan bisa menugaskan petugas sekuriti untuk berkeliling, terutama di tempat naik dan turunnya penumpang.

Ketika wawancara berlangsung, memang tidak ada satu pun petugas keamanan yang berjaga alias berpatroli di tempat penurunan para penumpang.

"Berharap tingkat keamanan ditingkatkan lagi, seperti satpam keliling," harap Yeni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com