JAKARTA, KOMPAS.com - Salah seorang pemudik bernama Vanny Rahayu (26) asal Jonggol, Jawa Barat, mengeluhkan sulitnya mencari rest area serta minimnya rambu di jalur contraflow saat pulang dari mudik di Kediri, Jawa Tengah.
"Rest area banyak yang ditutup, katanya karena penuh. Padahal enggak penuh-penuh banget," ujar Vanny ketika diwawancarai Kompas.com, Senin (15/4/2024).
Hal ini didasarkan pada pengalamannya melintasi jalan tol di Boyolali ketika puncak arus balik, Minggu (14/4/2024).
Baca juga: Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal
Ia kurang ingat persisnya berada di kilometer berapa. Saat itu, mobilnya terjebak macet cukup parah. Karena merasa lelah, ia memutuskan beristirahat di salah satu rest area.
"Di depannya ternyata ditutup. Ada tulisan 'penuh'. Tapi pas saya lewat masih lengang," ucap Vanny.
Peristiwa yang sama terjadi di rest area yang dijumpai setelahnya.
Banyaknya rest area yang ditutup membuat Vanny dan keluarga tak bisa istirahat dan terpaksa harus melanjutkan perjalanan dalam kondisi fisik yang lelah.
Vanny bercerita, ia jalan dari kediaman kampung halamannya di Kecamatan Kras, Kediri, Jawa Tengah, pukul 12.00 WIB, dan baru bisa istirahat di rest area yang ada di daerah Salatiga, Jawa Tengah, pukul 20.30 WIB.
Ia menyarankan, agar ke depannya pemerintah atau pengelola jalan tol bisa mengevaluasi lagi terkait kebijakan penutupan rest area saat arus mudik.
Sebab, menurut Vanny, penutupan rest area ini justru menimbulkan kemacetan baru di jalan tol.
"Nimbulin kemacetan baru, karena pada berhenti di bahu jalan. Selain bikin titik kemacetan baru, juga rawan menimbulkan kecelakaan atau ditabrak akibat macet gitu," ujar dia.
Baca juga: Puncak Arus Balik, Pemudik Ini Habiskan 27 Jam Perjalanan dari Purwokerto ke Jakarta
Selain banyak rest area yang ditutup, Vanny juga mengeluhkan minimnya rambu-rambu di jalur contraflow, terutama rambu yang menunjukkan keberadaan rest area.
"Saya berharap di jalur contraflow dikasih rambu-rambu kalau ada rest area, terutama dari arah Kediri menuju ke Jakarta," ucap dia.
Vanny menyarankan, penerapan contraflow tahun depan bisa mulai dilaksanakan di titik awal kemacetan, bukan di pertengahan. Pasalnya, penerapan jalur contraflow sangat membantu untuk mengatasi kemacetan di jalan tol.
Bagaimanapun, Vanny tetap merasa bahagia bisa mudik ke kampung halaman di saat momen Lebaran. Ia berharap pelaksanaan mudik dan balik Lebaran yang akan datang bisa lebih baik lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.