Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Kompas.com - 23/04/2024, 09:39 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di toko bingkai Saudara Frame & Gallery, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang sempat terbakar pada Jumat (19/4/2024) malam.

Olah TKP dilakukan oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri untuk menguak penyebab kebakaran toko yang telah berdiri lebih dari satu dekade tersebut.

Pantauan Kompas.com, Senin (22/4/2024), olah TKP berlangsung kurang lebih selama 1,5 jam.

Petugas menyisir seluruh lantai yang ada di dalam toko dan mengambil beberapa sampel yang ditaruh di dalam plastik berwarna bening.

Baca juga: Olah TKP “Saudara Frame” Mampang, Puslabfor Bawa Mesin Gerinda hingga Sampel Cairan dari Basement

Sampel-sampel itu nantinya akan dibawa Puslabfor ke laboratoriumnya untuk dilakukan pengecekan secara scientific.

Mesin gerinda hingga serpihan besi dibawa

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi mengatakan, ada lebih dari tiga jenis sampel yang dibawa Puslabfor setelah melakukan olah TKP.

Salah satu sampel yang dibawa adalah serpihan besi yang diduga merupakan pecahan dari alat kompresor.

Diketahui, ada dugaan bahwa alat kompresor yang meledak menjadi pemicu kebakaran di toko Saudara Frame & Gallery.

“Ada beberapa serpihan sisa kebakaran yang dibawa. Belum tahu dari alat kompresor atau bukan, tetapi dibawa dulu ke laboratorium untuk dicek,” ujar dia kepada wartawan di lokasi, Senin.

Baca juga: Ibu Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Sempat Merasa Lemas dan Kepanasan Sebelum Anaknya Tewas

Kemudian, Puslabfor turut mengambil sebuah mesin gerinda yang ditemukan di lantai basement.

Mesin gerinda diambil karena ada informasi bahwa pekerja toko tengah memotong kayu sesaat sebelum peristiwa kebakaran terjadi.

Selain itu, beberapa jenis cairan yang ditemukan di dalam toko turut diambil sampelnya.

Cairan-cairan ini dibawa karena ada pekerja yang tengah menyemprotkan cairan anti rayap sebelum si jago merah mengamuk.

“Ada mesin gerinda, ada beberapa jenis cairan juga, dan ada sampel arang juga yang diambil. Jadi semuanya akan dicek di laboratorium supaya bisa diketahui apa penyebab kebakaran,” tutur dia.

Baca juga: Sosok Sella Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang, Dikenal Bertanggung Jawab

Butuh waktu tiga pekan

Yossi mengungkapkan, Puslabfor Mabes Polri setidaknya membutuhkan waktu hingga tiga pekan lamanya untuk mengecek seluruh sampel yang diambil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com