Yulza menyampaikan, pihaknya mempertimbangkan pengadaan titik pengantaran dan penjemputan bagi penumpang yang menggunakan layanan transportasi online.
"Kami masih koordinasi lebih lanjut untuk pelayanan titik drop off atau pick up agar penumpang nyaman," ungkap Yulza.
Baca juga: Terminal Kampung Rambutan Pertimbangkan Titik Pick Up dan Drop Off untuk Transportasi Online
Menurut Yulza, saat ini belum ada titik resmi bagi transportasi online untuk mengantar dan mengangkut penumpang di Terminal Kampung Rambutan.
Biasanya, kata Yulza, mereka berhenti di depan gedung park and ride, pintu gerbang Terminal Kampung Rambutan, dan Plaza LRT Kampung Rambutan.
Berkaitan dengan pemberhentian di depan gedung park and ride, Yulza berujar, ini karena titik tersebut adalah area kedatangan penumpang.
Sementara Plaza LRT Kampung Rambutan cukup dekat dengan area keberangkatan.
Oleh karena itu, pengelola terminal bakal mempertimbangkan lokasi yang tepat agar penumpang nyaman.
"Selanjutnya, kami akan melakukan evaluasi terhadap layanan perpindahan moda transportasi di terminal," tutur Yulza.
"Itu masih dievaluasi agar ke depannya lebih tertata atau kami siapkan tempat khusus perpindahan layanan moda transportasi," imbuh dia.
Adapun kepastian taksi online boleh antar jemput penumpang di Terminal Kampung Rambutan merupakan buntut dari cekcok yang terjadi antara pengemudi taksi offline dengan penumpang tunadaksa, Sabtu (20/4/2024) pagi.
Pengemudi taksi offline itu terlibat cekcok terkait layanan taksi online. Pria tunadaksa itu bertanya di mana layanan taksi online berada.
Namun, ia diarahkan ke titik lain yang jaraknya cukup jauh.
"Disampaikan ke penyandang disabilitas, ada di sekitar Plaza LRT maupun di depan Pos Polisi Terminal Bus Kampung Rambutan," kata Yulza.
Namun, akses menuju dua titik itu dianggap terlalu jauh oleh pria tunadaksa tersebut.
Ditambah lagi, ia dan seorang perempuan yang sedang bersamanya membawa cukup banyak barang.