Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wastro, Pelukis Jalanan di Glodok yang Pernah Jadi Desainer di Galeri Furnitur Da Vinci

Kompas.com - 19/06/2024, 08:33 WIB
Rizky Syahrial,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wastro (41), seorang pelukis jalanan di Jalan Pintu Besar Selatan, Tamansari, Jakarta Barat, pernah bekerja sebagai desainer di perusahaan furnitur asal Singapura, Da Vinci.

"Tahun 2015 saya pernah kerja di Da Vinci menjadi seorang designer," kaya Wastro saat diwawancarai, Selasa (18/6/2024).

Baca juga: Cerita Wastro, Pelukis di Glodok yang Puluhan Tahun Lukis Karikatur di Pinggir Jalan

Pekerjaan Wastro tidaklah mudah. Ia harus memperhatikan semua lukisan yang datang dari luar negeri.

Bahkan, Wastro harus mereparasi lukisan-lukisan impor itu apabila terdapat lecet.

"Ya saya ngecek lukisan dari luar negeri itu, kalau ada lecet apa gimana, saya benerin," tutur dia.

Namun, ia sudah memiliki ilmu seni lukis sebelum bekerja di perusahaan itu.

Wastro juga tetap membuat lukisan sendiri di sela-sela pekerjaannya.

"Nah, saya banyak belajar. Semua pencinta seni saya datangi, kalau tidak salah ada empat guru, di Yogyakarta, Jakarta, dan daerah Jawa Tengah lain," kata Wastro.

Baca juga: Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Wastro kini tidak lagi bekerja penuh waktu. Ia fokus membuat karya lukisan untuk dijual.

Pesanan lukisannya laris manis sebelum pandemi Covid-19.

"Dulu 13 lukisan bisa datang selama satu bulan," kata Wastro.

Masa-masa kejayaannya itu kian memudar. Kini Wastro hanya mendapat empat pesanan lukisan dalam satu bulan.

Selain pandemi Covid-19, proyek MRT fase 2 juga menjadi faktor sepinya pembeli.

Hal itu dikarenakan Jalan Pintu Besar Selatan hanya dilalui oleh bus transjakarta dan beberapa pengendara motor.

 Baca juga: Kisah Pelukis Piring di Bekasi, Berawal dari Coba-coba hingga Tembus Pasar Dunia

Arus lalu lintas sekarang dialihkan ke kawasan Pecinan Glodok.

"Karena yang lewat sedikit, jadi sepi sekarang," kata dia sembari tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com