Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria yang Tusuk Tetangganya gara-gara Masalah Anjing Ditahan Polisi

Kompas.com - 19/06/2024, 16:22 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Polisi menahan JF (22), setelah ditetapkan sebagai tersangka karena menusuk tetangganya J (31), di Pitara, Pancoran Mas, Kota Depok.

"(Pelaku) sudah diamankan dan ditahan sebagai tersangka," kata Kapolsek Pancoran Mas Kompol Triharijadi kepada Kompas.com, Rabu (19/6/2024).

Triharijadi menambahkan, akibat ulahnya JF terancam dipenjara maksimal tujuh tahun.

"(Ancaman hukumannya) penganiayaan berat dan pengeroyokan antara lima sampai dengan tujuh tahun penjara," kata Triharijadi.

Akibat ditusuk JF, J mengalami luka di paha kirinya hingga harus mendapatkan perawatan.

Baca juga: Warga Depok Ditusuk Tetangganya gara-gara Masalah Anjing

"(Luka korban) sudah dijahit. Kepastian kondisi luka nanti divisum dari dokter," ujar Triharijadi.

Sebelumnya diberitakan, J (31), warga Pitara, Pancoran Mas, Kota Depok, ditusuk oleh tetangganya berinisial JF (22) karena perkara seekor anjing.

Insiden terjadi pada Jumat (14/6/2024) sore sekitar pukul 17.45 WIB.

“Korban dan pelaku adalah tetangga berdekatan,” kata Triharjadi.

Awal mulanya, korban dan istrinya sedang berjalan kaki menuju rumah dan bertemu dengan anjing milik pelaku.

Baca juga: Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

“Saat korban bersama anak dan istrinya jalan pulang ke rumah, digonggong sama anjing pelaku,” tutur Triharjadi.

Gonggongan itu lantas membuat J kaget dan refleks mengambil batu dan melemparnya.

Perbuatan J membuat JF geram dan terjadilah adu mulut di antara mereka, hingga pada akhirnya JF lepas kontrol dan menusuk J menggunakan pisau.

“Terjadi cek cok mulut yang berujung penganiayaan kepada korban. Akibatnya luka tusuk di paha kiri korban,” jelas Triharjadi.

Baca juga: Jika Tertangkap, Malaikat yang Palak Warga Depok Akan Dibawa ke Dinas Sosial

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com