JAKARTA, KOMPAS.com - Plh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syaripudin menyatakan bahwa jajarannya bersama dengan polisi dan Satpol PP sedang melakukan pendalaman terhadap peristiwa dua bus wisata yang dikenakan tarif parkir liar Rp 300.000 di depan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat pada Jumat (21/6/2024) lalu.
“(Kami) sedang melakukan pendalaman secara menyeluruh bersama pihak kepolisian dan Satpol PP DKI Jakarta berkait peristiwa ini,” ujar Syaripudin melalui keterangan resminya pada Rabu (26/6/2024).
Dia menjelaskan, ketika peristiwa ini terjadi, petugas Dishub yang bertugas di sekitar Istiqlal langsung melerai perdebatan yang terjadi antara sejumlah oknum juru parkir liar dengan pihak travel.
Baca juga: Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir
“Setelah kedua pihak dimintai keterangan, ditemukan bahwa oknum-oknum tersebut merupakan juru parkir liar yang diduga melakukan pungutan liar (Pungli),” ucap Syaripudin.
Selain itu, para oknum juga diminta untuk segera meninggalkan kawasan Istiqlal dan diimbau agar tidak lagi melakukan pungli kepada penumpang bus.
Sementara itu, pihak travel juga diimbau agar dapat memarkir bus mereka di Lapangan Banteng Timur usai menurunkan penumpang di Istiqlal.
Sebelumnya, peristiwa ini telah diunggah ke akun Tiktok @babybossbus dan akhirnya tersebar ke beberapa akun di Instagram seperti @jabodetabek24 info.
Baca juga: Pengakuan Tour Leader Bus Dipalak 7 Orang di Depan Masjid Istiqlal, Ditarik Tarif Parkir Rp 300.000
Narasi video itu menyebutkan bahwa dua rombongan bus wisata digetok biaya parkir masing-masing sebesar Rp 150.000 di sekitar Stasiun Gambir.
Setelah itu, bus menuju ke Masjid Istiqlal. Tapi, di sana, bus kembali dikenai biaya parkir hingga Rp 300.000 untuk kedua unit bus.
Dalam video, terjadi perdebatan cukup sengit antara juru parkir dan pihak pengelola bus hingga mereka pun dilerai oleh petugas Dishub.
Tak lama bus diminta pergi, tapi jukir disebut membuntuti bus hingga ke Senen, Jakarta Pusat. Akhirnya, pihak pengelola menyerahkan uang yang diminta karena takut bus akan dirusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.