Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tangan Matias, Kayu Eboni Disulap Jadi Miniatur Kapal

Kompas.com - 27/06/2024, 11:08 WIB
Firda Janati,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

MALUKU, KOMPAS.com - Setiap harinya, Matias Sainyakit (61), pengrajin kayu dari Desa Tumbur, Kecamatan Wetamrian, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, harus mengambil kayu sejauh 10 kilometer di hutan.

Tidak sendiri, Matias mengambil kayu bersama Kelompok Mawur Kulit. Bersama kelompoknya, Matias mengangkut kayu eboni dari hutan yang kemudian bakal dijadikan kerajinan kayu.

"Bapak sehari-sehari cuma pekerjaan khusus pengukir, pengukir kayu. Kayu eboni. Saya ambil di hutan, gratis. Jaraknya 10 kilometer ke tempat (ke hutan dari rumah)," ucap Matias di Pendopo Bupati, Kabupaten Kelurahan Tanimbar, Provinsi Maluku, Rabu (26/6/2024).

Baca juga: Pernah Tabrak Orang karena Sulit Melihat, Petani Maluku Bersyukur Bisa Operasi Katarak Gratis

Matias menyebut, kelompok pengukir kayu eboni sudah 24 tahun berdiri. Matias bertugas sebagai Ketua Mawur Kulit.

"Sudah 24 tahun ini (kelompok) berdiri, saya selaku ketua kelompok. Ada 10 orang anggota," ucap dia.

Matias membuat ukiran dari kayu eboni menggunakan alat manual. Butuh waktu sekitar seminggu untuk membuat satu kerajinan.

"Kalau yang kerajinan tangan (kapal) itu buat seminggu, selain kapal saya bikin patung-patung tunggal, patung ciri khas Tanimbar," ucapnya.

Kini Matias mendapatkan bantuan dari Kementrian Sosial (Kemensos) berupa mesin potong kayu, mesin skap kayu, mesin profil kayu, serta gerinda.

Matias mengaku akan lebih semangat lagi dalam bekerja. Sebab, bantuan alat tersebut akan sangat meringankan pekerjaannya.

Baca juga: Kemensos Bantu 240 Lansia Operasi Katarak Gratis di Kepulauan Tanimbar Maluku

Kelompok Mawur Kulit bisa menghasilkan kerajinan kayu berupa patung tunggal secara cepat, tak sampai satu minggu.

"Bantuan ini membuat kami semangat. Ini kan saya bekerja dengan peralatan yang manual, sekarang ini tidak lagi. Saya ucapkan terima kasih karena Pemda dan pusat sudah ada bantuan mesin, semoga Tuhan memberkati," ujar dia.

Dalam kesempatan yang sama Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini mendukung pekerjaan kelompok Mawur Kulit. Ia membeli hasil karya Matias berupa kerajinan kayu berbentuk kapal.

Risma juga berjanji akan membantu memasarkan hasil karya tersebut agar nilainya lebih tinggi jika produk dijual ke luar daerah.

"Nanti saya bantu jualkan, ini (kerajinan kapal) saya beli. Saya minta nomor bapak, karena ini sudah layak jual," imbuh Risma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami yang Bunuh Istrinya di Pulogadung Bekerja Sebagai Pegawai KAI

Suami yang Bunuh Istrinya di Pulogadung Bekerja Sebagai Pegawai KAI

Megapolitan
Pengemudi Ojol Sempat Dibuntuti Preman Usai Ambil Paket Misterius Berisi Sabu di Cengkareng

Pengemudi Ojol Sempat Dibuntuti Preman Usai Ambil Paket Misterius Berisi Sabu di Cengkareng

Megapolitan
Duduk Perkara Kasus Suami Bakar Istri di Tangerang, Bermula dari Persoalan Kunci Rumah

Duduk Perkara Kasus Suami Bakar Istri di Tangerang, Bermula dari Persoalan Kunci Rumah

Megapolitan
Pemprov DKI Bentuk Tim Khusus untuk Urus WNA Pengungsi di Depan Kantor UNHCR

Pemprov DKI Bentuk Tim Khusus untuk Urus WNA Pengungsi di Depan Kantor UNHCR

Megapolitan
Tiga Tahun Kepergian Ayahnya, Warga Depok: Sekarang Rasanya Kayak Bokap Lagi ke Luar Kota yang Sangat Lama

Tiga Tahun Kepergian Ayahnya, Warga Depok: Sekarang Rasanya Kayak Bokap Lagi ke Luar Kota yang Sangat Lama

Megapolitan
Pengamen Bunuh Lansia Penderita Alzheimer di Bogor, Pukul Korban Sebelum Menjatuhkannya ke Kali

Pengamen Bunuh Lansia Penderita Alzheimer di Bogor, Pukul Korban Sebelum Menjatuhkannya ke Kali

Megapolitan
Pegawainya Diduga Bunuh Diri, Restoran BBQ Korea di Blok M Langsung Tutup

Pegawainya Diduga Bunuh Diri, Restoran BBQ Korea di Blok M Langsung Tutup

Megapolitan
2 Selebgram di Bogor Ditangkap Polisi, Terlibat Judi 'Online' dan Video Asusila

2 Selebgram di Bogor Ditangkap Polisi, Terlibat Judi "Online" dan Video Asusila

Megapolitan
Viral Lagu Sal Priadi, 6 Makam di Tanah Kusir Berhias Bunga Matahari

Viral Lagu Sal Priadi, 6 Makam di Tanah Kusir Berhias Bunga Matahari

Megapolitan
Polisi Duga Bocah yang Tewas di Tol Cijago Ditabrak Mobil Saat Sedang Kejar Layang-layang

Polisi Duga Bocah yang Tewas di Tol Cijago Ditabrak Mobil Saat Sedang Kejar Layang-layang

Megapolitan
Ditinggal Pergi Orang Tersayang dalam Sekali Waktu, Kini Dea Masih seperti Mimpi

Ditinggal Pergi Orang Tersayang dalam Sekali Waktu, Kini Dea Masih seperti Mimpi

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Jakbar Temukan 1 Klip Sabu dalam Paket yang Diantarnya

Pengemudi Ojol di Jakbar Temukan 1 Klip Sabu dalam Paket yang Diantarnya

Megapolitan
Pasar TU Bogor Kebakaran, Kerugian Ditaksir Capai Rp 2 Miliar

Pasar TU Bogor Kebakaran, Kerugian Ditaksir Capai Rp 2 Miliar

Megapolitan
Istri yang Dibakar Suaminya di Cipondoh Tangerang Alami Luka Bakar 27 Persen

Istri yang Dibakar Suaminya di Cipondoh Tangerang Alami Luka Bakar 27 Persen

Megapolitan
Malangnya Pegawai Warung Mi Ayam di Tangerang, Dikeroyok 'Debt Collector' Usai Bantu Pengendara Pertahankan Motor

Malangnya Pegawai Warung Mi Ayam di Tangerang, Dikeroyok "Debt Collector" Usai Bantu Pengendara Pertahankan Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com