KABUPATEN BEKASI, KOMPAS.com - Koordinator marketing Villa Kencana Cikarang, Riko Mario mengungkapkan, pembangunan tahap tiga rumah subsidi, yakni Blok I, J, dan K, berlangsung selama tiga bulan.
Pembangunan serentak sebanyak kurang lebih 3.000 unit itu dimulai setelah Presiden Joko Widodo meresmikan Villa Kencana Cikarang (tahap satu dan dua) pada Mei 2017.
“Pak Jokowi itu bulan Mei 2017, (setelah) itu langsung (pembangunan), bulan Juni, Juli, Agustus, langsung pembangunan serentak 3.000 unit,” ungkap Riko saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/7/2024).
Baca juga: Marketing Villa Kencana Cikarang Sebut Kualitas Rumah Subsidi Tak Bisa Disamakan dengan Komersial
Pembangunan serentak dilakukan karena banyak pembeli yang berasal dari Jakarta mulai memesan.
Riko mengungkapkan, rata-rata pembeli mulai akad atau serah terima kunci pada 2018 dan 2019.
Meski begitu, Riko tidak menampik bahwa ada beberapa pemilik yang mengeluhkan mengenai menggelembungnya keramik.
“Untuk pembangunan tahap satu dan dua mah rapi semua. Karena gini, prosesnya bertahap. Pas tahap tiga ini, Blok K, J, I, ini itu waktu pembangunan serentak. Jadi, cepat. Karena banyak nasabah yang pada pesan,” kata Riko.
“Jadi, kita harus bagaimana caranya target developer harus cepat dan pemberkasannya harus cepat. Berhubung karena pembangunan cepat, kemungkinan seperti itu kendalanya. Jadi, keramiknya menggelembung karena tanahnya belum padat,” tutur dia lagi.
Diberitakan sebelumnya, Kompleks perumahan subsidi di Cikarang, Jawa Barat, yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Mei 2017, kini kondisinya memprihatinkan.
Perumahan yang bernama Villa Kencana Cikarang itu tampak seperti kota mati lantaran banyak rumah yang terbengkalai dan tak berpenghuni.
Villa Kencana Cikarang mempunyai segudang permasalahan pada kondisi bangunan rumah maupun lingkungan di sekitarnya.
Warga bernama Wasjud (48) memutuskan membeli rumah subsidi di Villa Kencana Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada November 2017.
Ia membeli rumah tersebut karena merasa terbebani dengan harga sewa rumah kontrakan yang kian meningkat.
Oleh karena itu, ia memesan sebuah rumah di Villa Kencana Cikarang. Ia pun membayar Rp 1 juta ke pihak marketing kompleks tersebut.
Awalnya, saat survei ke lokasi, area rumah yang hendak ditempatinya itu masih berupa sawah yang diuruk.
Berselang 1,5 bulan usai memesan rumah, Wasjud dihubungi oleh pihak marketing Villa Kencana Cikarang agar segera melangsungkan akad atau serah terima kunci.
“(Dalam hati) 'Lho, masa baru 1,5 bulan harus akad? Kan (saat survei) masih kebun'. Nah, pas saya sudah ke sini, 'wah iya sudah dibangun semua itu',” ungkap Wasjud kepada Kompas.com, Rabu (19/6/2024).
“Istri saya sampai bilang, 'benar enggak ini? Ah penipuan lagi', sempat kayak gitu. Iya, (setelah 1,5 bulan pemesanan), langsung semuanya jadi, 1,5 bulan setengah. Saat itu umur 41, sekarang 48,” lanjut dia.
Berdasarkan pemberitaan Kompas.com pada 2017, rumah subsidi ini diresmikan Presiden Joko Widodo pada 4 Mei 2017.
Perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) ini merupakan karya PT Arrayan Bekasi Development (SPS Group).
Menempati lahan seluas 105 hektar, rumah yang dibangun sebanyak 8.749 unit ini mempunyai tipe per unit 25/60. Pembangunan Villa Kencana Cikarang dimulai sejak 2016.
Untuk akses KPR subsidi atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), masyarakat mendapat bunga acuan 5 persen dengan masa tenor 20 tahun.
Melalui FLPP, masyarakat hanya membayar uang muka atau down payment (DP) 1 persen, yakni Rp 1,41 juta dan cicilan sekitar Rp 800.000 per bulan.
Baca juga: Marketing Klaim hanya 20 Persen Rumah di Villa Kencana Cikarang yang Tak Berpenghuni
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.