Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Sekolah di Jatinegara Akan Jadi Lokasi Penampungan PKL

Kompas.com - 13/07/2013, 13:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemprov DKI Jakarta akan mengubah fungsi sebuah gedung SD dan SMP di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, menjadi tempat penampungan pedagang kaki lima (PKL).

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, gedung SMP Negeri 14 yang berlokasi di dekat Pasar Grosir Jatinegara, Jakarta Timur, akan dialihfungsikan menjadi tempat relokasi PKL. Selama ini, gedung itu digunakan oleh tiga sekolah. Selain SMP 14, gedung itu juga dipakai untuk SD Negeri 03 Bali Mester dan SMP Darul Mukminin.

"Di sana banyak PKL yang berdagang di pinggir jalan. Setelah diriset, sekolah akan dijadikan penampungan untuk mereka," kata Taufik di Jakarta, Sabtu (13/7/2013).

Taufik menampik pengalihan itu lantaran SMP Negeri 14 sepi peminat. Ia menjelaskan, kondisi ruangan yang ada sudah tidak ideal untuk kegiatan belajar mengajar (KBM). Lokasi sekolah dan bangunannya juga tidak pas untuk KBM.

Rencananya, siswa-siswi SMP Negeri 14 akan dipindahkan ke SMP Negeri 62 yang berlokasi di Komplek Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur. Gedung SMP Negeri 62 akan direhab total dan akan menjadi bangunan tiga lantai.

Sementara siswa-siswi SD Negeri 03 Bali Mester akan dipindah ke SD Negeri 01 dan SD Negeri 02 Bali Mester, yang terletak di dekat Mapolres Jakarta Timur.

Untuk siswa SMP Darul Mukminin belum ditemukan tempat pengganti. Taufik mengatakan, pihaknya masih terus mencarikan tempat yang paling tepat.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui bahwa penataan PKL di kawasan Jatinegara belum berjalan baik. Ia mengatakan, karena ada kekurangan tempat untuk menampung PKL yang berjualan di pinggir jalan, dia berpikir untuk mengubah sekolah menjadi tempat relokasi PKL.

"Penataan PKL di Pasar Jatinegara memang ada kekurangan tempat untuk beberapa PKL. Untuk jangka panjangnya, kami akan mengubah SD dan SMP menjadi tempat PKL," kata Basuki beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com