Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jokowi soal "Masalahnya" di Jakarta Timur...

Kompas.com - 01/09/2013, 18:28 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagai pemimpin Ibu Kota, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tentunya memiliki pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan terkait problematika Jakarta. Banyak program yang mulai dijalankan Jokowi bersama Wakilnya Basuki Tjahaja Purnama di Ibu Kota saat ini.

Beberapa yang tampak dan kerap menjadi sorotan adalah terkait pedagang kaki lima dan program normalisasi di waduk. Dalam sambutan Jokowi kepada kader DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang berlokasi di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jokowi menceritakan salah upayanya menangani persoalan Waduk Ria Rio.

Sudah hampir satu bulan ini, kata Jokowi, dirinya mengurusi masalah waduk yang berlokasi di Jakarta Timur itu. "Itu kalau tidak dikeruk dan eceng gondok kayak gitu, orang lewat enggak akan tahu kalau itu waduk. Padahal luas waduknya kurang lebih 9 hektar dari total 25 hektar," kata Jokowi, kepada perserta acara yang didominasi kader dari PDI-P tersebut, Minggu (1/9/2013).

Jika tidak diurus, Jokowi mengatakan, hal ini dapat menimbulkan bahaya banjir di kawasan tersebut. "Kedua, memang di situ sudah ada masyarakat yang bertempat tinggal. Kurang lebih 300 lebih, dan itu sudah diajak bicara," ujar Jokowi.

Untuk itu, Jokowi itu menekankan pentingnya peran wali kota dan camat setempat untuk turun langsung menemui masyarakat. "Saya tidak ingin yang turun saya terus. Wali kota sama camatnya ngapain? Jangan saya terus. Saya sudah berapa kali ke sana. Nanti (berat badan) saya tambah turun, tambah kurus. Badan saya ini sudah turun setengah kilo," ujar Jokowi, yang disambut tawa.

Sementara itu, ketika mengunjungi rumah susun sewa (Rusunawa) Pinus Elok di Cakung, Jakarta Timur, bersama korban Ria Rio, Jokowi bertanya dari atas panggung apakah warga disediakan snack seperti permintaannya. Belum sempat ada yang menjawab, Jokowi mengarahkan pertanyaan kepada seorang wanita yang duduk dibangku acara.

"Disiapin makan enggak Bu?" tanya Jokowi.

"Saya tidak ikut Pak," jawab wanita tersebut.

"Oh enggak ikut? Saya sudah perintahkan warga yang diajak itu dikasih makan," ujar Jokowi.

Lanjut bercerita, Jokowi memaparkan bahwa rusun Pinus Elok bagi warga Waduk Ria Rio akan disediakan dengan fasilitas yang baik. Di antaranya, ucap Jokowi, seperti televisi, tempat tidur, lemari, kompor, dan lainnya.

Jokowi mengklaim warga seratus persen mau direlokasi begitu melihat rusun. Hanya saja, lanjut Jokowi, warga meminta relokasi tidak dilakukan pada 1 September 2013. "Lha rusunnya juga belum selesai," kata Jokowi yang membuat tawa hadirin.

Menurutnya, hal tersebut karena usia rusun yang memang sudah lima tahun dan perlu perbaikan dahulu. Oleh karenanya, Jokowi pun sepakat menyetujui permintaan warga selama satu bulan lagi untuk direlokasi.

"Kayak di Marunda itu sudah 7 tahun. Saya enggak tahu itu buat apa. Saya masuk Marunda rusunnya ada 27 blok itu kosong semua, pintunya enggak ada, klosetnya copot," ujar Jokowi.

Dengan program normalisasi Waduk Ria Rio, gubernur yang gemar "blusukan" ini mengatakan bahwa lahan waduk tersebut akan dikembalikan sesuai dengan fungsinya. Selain itu, Jokowi mengatakan akan menjadikan kawasan waduk sebagai lokasi penghijauan yang membantu mengurangi masalah panas di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com