Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Kapal untuk Lawan Eceng Gondok dan Sampah

Kompas.com - 23/09/2013, 08:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Kebersihan DKI Jakarta tengah mengadakan kapal pengangkut sampah untuk membersihkan sampah di permukaan waduk, situ, dan sungai. Pada Desember mendatang, sebanyak 20 kapal dengan tenaga 10 hingga 15  daya kuda akan dikerahkan di sejumlah waduk dan sungai terutama di Jakarta Utara dan Jakarta Barat.

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Unu Nurdin mengatakan, kapal sampah ini juga digunakan untuk mengangkut tanaman atau eceng gondok yang ada di permukaan kali dan waduk.

"Petugas akan memotong eceng gondok, dan kemudian diangkut dengan kapal ini. Jadi bukan cuma sampah, tapi tanaman yang membuat fungsi badan air tidak maksimal," ujar Unu usai melepas Fun Walk bersama Kompas, di Parkir Selatan Senayan, kawasan Gelora Bung Karno, Minggu (22/9/2013).

Dijelaskan Unu, pihaknya menargetkan pada Januari 2014, sampah yang ada di badan air harus bersih. Sehingga ke depannya hanya melakukan perawatan rutin. Dengan kapal ini, pembersihan sampah bisa lebih cepat dibandingkan mengangkat secara manual.

Unu menjelaskan, selain 20 kapal kecil, pihaknya juga membeli dua kapal besar yang bertenaga 40 daya kuda, dan menyewa tiga kapal lagi untuk mengangkut sampah. Total anggaran yang dialokasikan untuk pembelian kapal ini mencapai Rp 12 miliar.

Setelah dikeluarkannya Peraturan Gubernur Nomor 215 Tahun 2012 tentang Pengintegrasian dan Optimalisasi Pengelolaan Sampah, Dinas Kebersihan DKI kesulitan menjalankan penanganan sampah di badan air seperti kali dan danau karena keterbatasan alat dan tenaga kerja. Jika sebelumnya sampah di kali dan sungai dikelola Dinas PU DKI, saat ini semua dilimpahkan ke Dinas Kebersihan sebagaimana diatur di Pasal 2 Pergub tersebut. Begitu juga sampah di taman, dan wilayah lainnya yang biasanya dikelola Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain.

Kepala Unit Pengelola Kebersihan (UPKP Pesisir dan Pantai Dinas Kebersihan DKI Jakarta) Budi Karya Irwanto menambahkan, kapal tersebut antara lain akan dikerahkan di Waduk Tomang Barat. Selain kapal, pihaknya juga menyiapkan 39 truk guna mengangkut sampah yang berasal dari air tersebut.

"Kapal saat ini sedang dibuat di kawasan Tangerang, sedangkan untuk lokasi yang skalanya kecil, kita kerahkan perahu gerobak sampah," tuturnya. (sab)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com